Wednesday, July 16, 2014

Mensyukuri segala nikmat dari Allah

Pernah gak kita berpikir kalo hidup orang lain tuh jauh lebih baik dari yang kita jalani. Bukan hanya dari segi materi, tapi mungkin secara tidak sadar kadang kita berpikir `beruntung ya dia...`, `enak ya dia..`, dll. Ada satu kata yang terbesit dengan sikap menerima dan mensyukuri apa yang kita punya yaitu qana`ah. Sikap qana’ah didefinisikan sebagai sikap merasa cukup, ridha atau puas atas karunia dan rezeki yang diberikan Allah SWT.  Qana’ah ialah kepuasan hati dengan rezeki yang ditentukan Allah.

Merasa cukup itu tidak berarti harus banyak ya. Mungkin saja cuma sedikit, tetapi dia merasa cukup dengan sedikitnya. Karena kadang kita itu selalu dilanda rasa was was, merasa kurang dan rasa2 gelisah yang lain. Sebelum menikah, saya termasuk orang yang alhamdulillah selalu tenang kalo ada uang di dompet. Berasa aman aja gitu. Setelah menikah, kayaknya semua harus direm. Termasuk rasa ingin belanja he he...Karena suami termasuk orang yang berpikir panjang kalo mau belanja2. Kalo saya sih kalo ada uang beli aja. Suami mengajarkan kalo belanja tuh apa perlunya. Untuk besok ya dipikir besok. Pokoknya uang di dompet ya untuk keperluan yang seperlunya. Bukan pelit menurut saya, tapi perhitungan hi hi.

Karena kan gaji masuk rekening, selain itu ada honor2 di luar gaji rekening. Prinsipnya suami kalo dompet mulai kosong berarti akan ada rezeki yang lain. Kalo emang dah mepet gak ada, ya ambil ATM he he. Nah, disinilah saya mulai memahami apa itu qana`ah yang sesungguhnya. Awal2 saya sempat protes sama suami karena konsep itu. Tapi lama2 saya mengerti, bahwa rasa tenang itu datang ketika kita bisa menerima dan bersyukur atas rezeki apapun yang Allah beri. Rezeki itu bisa jadi rasa aman, anak2 yang sehat, tenang dalam beribadah dan lain2.

The last but not the end, sebagai istri kita tuh harus bisa menerima apapun yang suami kasih. Dikit ya alhamdulillah, banyak juga alhamdulillah. Sikap qana`ah akan memberikan ketenangan pada kita dan membuat rasa2 galau sirna dalam hati. Cukup dengan apa yang sudah Allah beri, bersyukur karena banyak orang yang mungkin tidak seberuntung kita. Jangan lupa memberi pada yang membutuhkan.

 

2 comments:

  1. setuju mbak..... mari bersyukur A;hamdulillhhh :))

    ReplyDelete
  2. rasa cukup ntu bukan diukur dari banyaknya harta, tapi dari kelapangan hati...
    sehingga kita bisa senantiasa bersyukur...
    - begitu kata pak ustadz mak :)

    ReplyDelete