Friday, August 9, 2019

bento nasi goreng

Hari ini ayah tugas ke Bali. Bangun tidur si kecil Hilmi mulai merajuk2 manggil mamanya. Karena gak ada ayah yang biasa ngeloni, akhirnya bunda balik ke tempat tidur ngeloni anak lanang kecil. Setelah menghabiskan sebotol susu, akhirnya merayu Hilmi biar mau main mobilan.
Balik ke dapur bingung juga mau masak apa. Akhirnya masih ada sisa nasi masak semalam, akhirnya memutuskan masak nasi goreng. Pakai baceman bawang, numis bawang dan tambahan sayur wortel serut.


Hari ini yang bawa bekal hanya Hilmi. Mas mbaknya bawa cococrunch saja. Mamanya masih males masak he he. Hilmi dibawakan nasi putih juga karena kadang dia gak mau nasi goreng. Ditambahk lauk sosis dan telur dadar. Nasi putih ditaburi furikake homemade. Furikake dibuat dari kulit udang, garam dan nori.

Wednesday, August 7, 2019

Edisi bento

Udah lama banget gak pernah nulis di blog ini. Salah satu adek kelas di naist dulu pernah bilang, 'kapan mbak blognya diupdate lagi?'. Dijawab tunggu inspirasi datang deh.

Nah karena akhir2 suka banget bawain bekal untuk anak2. Kayaknya kalo mulai dikit2 ngeblog lagi boleh kan ya. Selingan di sela kegiatan2 ibu2 gitu deh.

Anak-anak sebenernya tidak wajib membawa bekal. Karena di sekolah sudah disediakan snack dan juga makan siang. Cuma namanya anak2 kadang ada aja snack or makanan yang tidak disukai. Jadi bekal ini hanya sebagai selingan kalo mereka lagi gak doyan snack atau makan siangnya. Walaupun tetap pesan sponsor selalu ngingetin. Jangan lupa dihabiskan snack dan makan siang sekolah.

Kalo adeknya yang KB memang dibawakan bekal lengkap. Karena biasanya kalo pagi mood makannya belum ada dan mas mbaknya harus sampai sekolah jam 7.30. Jadi adiknya kudu ngikutin ritme mas mbaknya juga. Alhasil makan pagi dilakukan di sekolah.



Wednesday, February 11, 2015

Twisted Pizza Breadstick

Bosan dengan tampilan pizza yang gitu2 aja. Ini ada bentuk lain dari pizza untuk sarapan pagi ini.

Resepnya kayak pizza biasa aja cuma dibentuk twisted. Lumayan beda dan anak2 tetep suka juga.
Idenya ambil dari web ini http://wearychef.com/twisted-pizza-breadsticks/. Kira2 caranya bisa dilihat di website itu gimana ngegulungnya.

Resep rotinya juga sama kayak di website itu
1 3/4 cup tepung protein tinggi
1 sdt yeast
3/4 cup air hangat
1 sdt gula
1/2 sdt garam

Campur jadi satu dalam breadmaker. Kasih saus pizza (ada stok di kulkas). Jadi deh...yum...yum.....

Monday, February 2, 2015

Cerita tentang jilbab

Kali ini cerita tentang koleksi jilbab jadul.
Jujur dari menikah sampai sekarang sudah 6 tahun pernikahan kami, baru sekali beli jilbab sendiri. Itu pun alasannya karena mencari jilbab yang sesuai dengan warna baju untuk acara nikahan beberapa bulan yang lalu. Alasannya simpel, jilbab lama masih banyak dan juga masih bagus2. Dan juga gak terlalu mengikuti perkembangan jilbab saat ini. Sejak sebelum menikah sampai sekarang, suka banget pake jilbab segiempat. Yang bahannya tebal, gak transparan. Kalau punya yang transparanpun pasti akan didobel pakenya. Yang jilbab tipis model sekarang itupun sebagian besar adalah hadiah, dikasih ibu, dikasih mbak, pokoknya banyaknya pemberian.

Gak pernah nyoba jilbab mode sekarang??? Pernah, cuma gak sampe keluar rumah. Karena kalo pake jilbab yang rada aneh atau modelnya sedikit beda, pasti akan dikomentari suami. Makanya sampai sekarang masih tetep bertahan dengan jilbab yang ada. Kadang suka dikomentari kok jilbabnya itu2 aja sih, emang gak bisa beli??? Selain suka yang simpel dan gak aneh2, alasan utama juga kan suami. Makanya walau mungkin kadang dikasih jilbab baru, lebih suka pake jilbab lama. Karena kita pake juga kan demi kenyamanan kita sendiri bukan karena orang lain. Penah suatu hari ikutin pake jilbab ala osd, tau kan artis cantik yang berjilbab rapi. Komentar suami `aneh`. Sejak saat itu gak mau eksperimen dengan jilbab lagi. Kecuali ada keadaan yang memaksa harus pakai jilbab `gak wajar`

Bukan juga karena suami pelit gak mau beliin terus pake jilbab itu2 aja. Kalo mau beli yang baru juga mah beli aja kata suami. Karena sekarang mungkin ada bahan2 jilbab yang mungkin lebih baik. Tapi kalo mau nyari jilbab model jadul dulu masih ada gak ya? Tapi yang pasti mempertahankan style kita sebelum dan sesudah menikah emang gak gampang. Untungnya suami sehati untuk tidak meminta pake jilbab yang aneh2. Untungnya saya juga males pake sesuatu yang ribet dan rada nyentrik. Jadinya ya beginilah jilbab model saya dari jaman dulu sebelum nikah sampai sekarang. Contohnya pake jilbabnya seperti gambar di bawah ini (berasa kuliah apa aja).


Ya ini bukan tentang mode jilbab. Tapi kesukaan dan juga memakai jilbab itu beda dengan menghias kepala. Karena sesungguhnya berhijab itu adalah satu perintah Allah bagi kaum wanita. Berani beda, siapa takut???

Wednesday, January 21, 2015

Okonomiyaki

Siapa yang gak suka makanan ini?? Ini makanan favorit keluarga dari zaman di Jepang sampai sekarang sudah balik ke Indonesia. Sebenernya resep simple, bisa dibilang bakwan ala jepang atau pizza ala jepang. Kalo dulu di Jepang mah tinggal beli tepung okonomiyaki kasih bahan laen jadi deh.
Nah sejak pulang ke Indonesia suka utak atik resep biar dapat hasil yang pas sesuai dengan harapan seperti rasa aslinya. Kuncinya sih emang kudu pake hon dashi. Dimana bahan itu kudu import dari negara aslinya, alhamdulilah masih banyak teman yang stay disana, jadi kalo pulang ke Jogja bisa titip2 deh.
Ini resep terakhir yang sempat diutak atik dan oke banget rasanya.

Bahan:
1/4 cup terigu
Segenggam kubis dicacah halus
1 buah wortel diparut
1 telur
1 sdt hon dashi (dashi bubuk)
4 sdm air biasa

Tambahan/toping
Udang cincang (4 buah udang kecil)
Telur

Toping setelah matang
Katsuboshi
Mayonese
Saus okonomiyaki

Cara membuat:
Campur semua bahan dan aduk rata. Udang cincang bisa dimasukkan langsung dan dicampur. Atau sebagai toping saat dimasak. Goreng dengan minyak sedikit semua adonan (Kayak buat martabak), taburi dengan udang cincang dan telur. Masak dengan api kecil (dibalik) sampai matang kecoklatan.
Taburi dengan saus, mayonese dan katsuboshi.

Catatan: Adonan okonomiyaki ini lebih kental dari bakwan dan masaknya memang dengan api kecil biar matang dalamnya. Karena yang makan anak, udang dibuat cincang halus biar matang dan tidak terlalu katai atau keras. Karena suami suka dikasih telor kayak ceplok saya tambahkan telur. Tapi toping bisa disesuaikan. Bisa sebagai lauk atau cuma cemilan. Tapi anak2 suka sebagai makanan utama.


Wednesday, October 15, 2014

Genap 2 tahun usiamu putri kecilku

Ghafira Nadira Ahmad genap 2 tahun usiamu. Teringat 2 tahun yang lalu saat bunda melahirkanmu dalam suasana yang heroik :).
Saat itu bunda sedang berusaha menyelesaikan tugas belajar di negeri matahari terbit. Dan youtebinya atau due date maju 2 minggu dari perkiraan. Bunda msih ingat ketika 2 hari menjelang kelahiranmu. Bunda masih sempat periksa rutin satu mingguan. Saat itu hari jumat sore jadwal periksa rutinnya. Takasugi Sensei bilang kalo bunda sudah bukaan 4. Bunda langsung lemes mengingat hari sabtunya adalah bunda harus melakukan eksperimen ke Hyogo bersama Sensei besar bunda. Dan jadwal eksperimen ini sudah dirancang 2 bulan sebelumnya. Bunda juga sudah menyiapkan sampel untuk dibawa esok harinya.

Takasugi Sensei bilang kalo bayi bisa lahir kapan saja mengingat sudah bukaan 4 dan muncul kontraksi2. Tapi dengan mengucap Bismillah bunda pasrahkan semuanya pada Allah. Akhirnya bunda pulang ke rumah, ups salah ke lab lagi sambil tetap nyiapkan sampel yang mau bunda bawa sabtu paginya. Sepanjang malam bunda tak berhenti berdoa diberikan yang terbaik untuk kita semua. Alhamdulillah hari sabtu kita tetap berangkat menuju Hyogo Prefecture yangg jaraknya hampir 3 jam perjalanan dari Ikoma Nara. Sepanjang perjalanan mungkin yang paling nervous adalah ayah. Untung saja jalanan antara Nara dan Hyogo begitu mulusnya sehingga tidak menimbulkan goncangan2.

Sampai di tempat akhirnya bunda melakukan eksperimen Raman bersama Sensei besar dan Sensei lain di universitas Hyogo. Ada banyak variasi sampel yang harus dicoba. Bunda terus berdoa semoga semuanya baik2 saja. Eksperimen beru berakhir menjelang jam 6 sore. Itupun belum selesai karena masih harus dianalisis. Alhamdulillah Sensei membolehkan bunda pulang terlebih dahulu. Perjalanan belum selesai karena kita masih harus menempuh perjalanan panjang menuju rumah. Akhirnya jam 10 malam kita baru tiba di rumah. Kelegaan karena telah menyelesaikan satu urusan eksperimen penting dengan sensei besar. setidaknya bunda bisa tidur dengan nyaman malam ini. Minggunya ternyata Ghafira belum mau keluar juga walaupun sudah muncul kontraksi2. Akhirnya kita jalan2 belanja mencari kebutuhan bayi dan juga stok untuk makan. Malamnya saat menjelang tidur, mulai muncul kontraksi2 yang cukup sering. Akhirnya bunda dibawa ke Takasugi sensei, dan tak lama sejam kemudian lahirlah Ghafira. Putri cantik bunda yang dinanti2.
Lahir dengan penuh perjuangan dan harapannya Ghafira Nadira Ahmad menjadi anak yang sholihah, sehat dan kuat dalam menghadapi apapun.

Hari ini memang tak ada kue ataupun hadiah untuk putri kecilku. Hanya do`a dan harapan semoga Ghafira selalu sehat dan tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada agama dan orang tua.

Peluk sayang dari Bunda, Ayah dan Mas Rayhan




Friday, September 19, 2014

Kerinduan akan negeri sakura

Sudah hampir 1,5 tahun kami kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studi di negeri matahari terbit. Rasa rindu ingin kembali lagi kesana kadng hadir. Sekedar menengok tanah kelahiran dua buah hatiku yang makin tumbuh. Empat tahun bukan waktu yang singkat untuk melupakan semua kenangan yang pernah kubangun bersama suami tercinta.
Saat festival di Takayama Science Plaza

Makan bersama menjelang pulang ke tanah air
Disanalah awal mula kami hidup berumah tangga. Disanalah anak2 kami dilahirkan dan disanalah sejarah perjuangan kami menuntut ilmu ditorehkan. Lebay banget ya bahasanya.

Tapi rindu pengen kesana lagi untuk riset juga seakan menyeruak. Kapan ya bisa menyusuri jalan ini lagi...
Menyusuri jalan gedung Material Science
Gerbang kampus NAIST
Gedung Takayama Science Plaza bergambar Einstein
Halaman parkir dari gedung asrama

Wednesday, September 17, 2014

Merindukan transportasi umum yang nyaman

Sudah beberapa minggu ini sejak semester baru dimulai, bunda dan Rayhan punya hobi baru naik bis. Karena tempat penitipan masih di seputaran UGM, bunda menawarkan Rayhan untuk naik bis saat akan menjemput adiknya sambil menunggu ayah yang kadang ada jadwal ngajar sore. Ternyata hobi baru itu keterusan sehingga Rayhan sangat menikmati naik bis. Pernah suatu hari dijemput dengan mobil, eh Rayhan nangis minta naik bis saja.

Sebenernya sangat menyenangkan naik bis, hanya jumlah bisa yang terbatas dan waktu tunggu yang cukup lama jadi merasa kadang kurang efisien. Tapi karena Rayhan sangat menyukai dan juga bisa menjadi ajang ngedatenya bunda dan Rayhan, kami harus menyediakan waktu dan juga dana naik bis setiap harinya.

Angan melayang ketika beberapa tahun yang lalu sempat mencicipi hidup di Davis, California dan Nara, Jepang. Dua kota ini menyeuguhkan transportasi umum yang cukup nyaman. Ketika berada di Davis, dengan adanya bus yang terbatas, tetapi track untuk sepeda cukup nyaman tersedia. Sehingga jika tidak bisa menggunakan bis, sepeda bisa dengan nyaman digunakan di jalan raya, tanpa takut diserobot. Yang penting hindari highway saja karena itu cukup berbahaya. Bisa dibilang luas UC Davis itu hampir sama dengan UGM atau mungkin jauh lebih luas ya. Tapi area hijau dan lingkungannya sangat nyaman untuk bersepeda. Orang-orang lebih menyukai menggunakan sepeda dibandingkan kendaraan pribadi bermotor. Sehingga suasana macet dan polusi mungkin tidak terasa.
Kalaupun ada bis, itupun bisa kampus yang bisa digunakan gratis untuk pindah antar fakultas. Dengan jadwal bis yang teratur jam2nya. Sehingga bisa dengan mudah diperkirakan waktu tempuhnya.

Tidak berbeda dengan Davis, ketika di NAIST pun transportasi umum menjadi andalan bagi kami yang tidak punya mobil. Selain tarif parkir yang mahal, untuk memperoleh SIM di Jepang itu juga tidak mudah. Teringat suami yang harus mengambil 5 kali ujian SIM. Sangat2 ketat aturan yang diterapkan. Tapi walaupun tanpa mobil sebenarnya sangat nyaman menggunakan bis atau kereta di Jepang. Jika kita mau ke suatu tempat, jika sudah tahu jadwal jam bisnya, maka perkiraan waktu tempuh perjalanan bisa diprediksi. Mungkin karena itu orang Jepang dianggap sangat tepat waktu. Karena jadwal bisnya gak akan meleset satu menit pun. Jadi kalo molor dari jadwal bis ya tinggal dada dada aja sama bisnya, gak bakal mau nunggu.
Nyamannya berkereta di Jepang
Keretanya lagi sepi

Kembali ke transportasi di Jogja, membandingkan dengan 10 tahun lalu saat masih jadi mahasiswa, bis menjadi andalan untuk kemana2. Ketika kembali dari kuliah setahun yang lalu sempat shock culture, melihat begitu banyaknya kendaraan bersiliweran di jalanan jogja terutama UGM. Antara miris dan sedih juga, ini menunjukkan tingkat perekonomian yang semakin baik atau bagaimana. Bisa dilihat sekarang mungkin lebih dari 50% mahasiswa menggunakan kendaraan bermotor.

Sebagai ibu dari dua orang anak yang tidak bisa nyetir dan mengandalkan suami dan juga transportasi umum. Ada sedikit do`a dan harapan semoga ada kebijakan dari pemerintah Jogja umumnya dan pemerintah sleman khususnya untuk bisa melihat dan mengambil kebijakan terkait ini. Jujur saya memimpikan transportasi seperti di Jepang yang bener2 transportasi umum itu jadi andalan. Jadi saya mungkin tidak perlu belajar nyetir ketika harus mengantarkan anak2. Karena dengan memakai bis bisa juga menjadi tempat `wisata` bagi anak2.
Mimpi kan boleh aja ya, karena saya mencintai kota ini walaupun saya tidak dilahirkan disini. Dan berharap Jogja tidak berubah menjadi ibukota yang penuh dengan keruwetan dan kemacetan.

Thursday, August 28, 2014

Ketika Anak bertanya tentang Allah

Satu bacaan lagi yang kudu di save. Rayhan belum tanya2 tentang hal ini sih, makanya dibaca dan simpan dulu. Kalo gak nanti lupa he he...

KETIKA ANAK BERTANYA TENTANG ALLAH
Allah itu Siapa?
Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe).
Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya…
Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya:
Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?”
Tanya 2: “Bu, Bentuk Allah itu seperti apa?”
Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?”
Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?”
Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”
Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?”
Jawablah:
“Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
Tanya 2: “Bu, bentuk Allah itu seperti apa?”
Jangan jawab begini:
“Bentuk Allah itu seperti anu ..ini..atau itu….” karena jawaban seperti itu pasti salah dan menyesatkan.
Jawablah begini:
“Adek tahu ‘kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.. nah, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَٲجً۬ا‌ۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِ‌ۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬‌ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١١)
[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11)
[baca juga Melihat Tuhan]
Tanya 3: “Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah?“
Jangan jawab begini:
Karena Allah itu gaib, artinya barang atau sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Jawaban bahwa Allah itu gaib (semata), jelas bertentangan dengan ayat berikut ini.
Al-Hadid (57) : 3
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir; Yang Zahir dan Yang Batin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan gaibnya Allah dengan hantu, jin, malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan bahwa Allah itu nyata senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak terbantahkan.
Apalagi jika kita menggunakan diksi (pilihan kata) “barang” dan “sesuatu” yang ditujukan pada Allah. Bukankah sudah jelas dalil Surat Asy-Syura di atas bahwa Allah itu laysa kamitslihi syai’un; Allah itu bukan sesuatu; tidak sama dengan sesuatu; melainkan Pencipta segala sesuatu.
Meskipun segala sesuatu berasal dari Zat-Sifat-Asma (Nama)-dan Af’al (Perbuatan) Allah, tetapi Diri Pribadi Allah itu tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af’al. Diri Pribadi Allah itu tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad Saw. sekali pun. Hanya Allah yang tahu Diri Pribadi-Nya Sendiri dan tidak akan terungkap sampai akhir zaman di dunia dan di akhirat.
إِذۡ يَغۡشَى ٱلسِّدۡرَةَ مَا يَغۡشَىٰ (١٦) مَا زَاغَ ٱلۡبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ (١٧)
[Muhammad melihat Jibril] ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu Yang Meliputinya. Penglihatannya [Muhammad] tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak [pula] melampaui-Nya. (Q.S. An-Najm: 16-17)
{ini tafsir dari seorang arif billah, bukan dari saya pribadi. Allahua’lam}
Jawablah begini:
“Mengapa kita tidak bisa melihat Allah?”
Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil melatih adik comel berpikir retoris)
“Adik bisakah nampak matahari yang terang itu langsung? Tidak ‘kan..karena mata kita bisa jadi buta. Nah,melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi,Bagimana kita mau melihat Pencipta matahari itu. Iya ‘kan?!”
Atau bisa juga beri jawaban:
“Adek, lihat langit yang luas dan ‘besar’ itu ‘kan? Yang kita lihat itu baru secuil dari bentuk langit yang sebenarnya. Adek gak bisa lihat ujung langit ‘kan?! Nah, kita juga gak bisa melihat Allah karena Allah itu Pencipta langit yang besar dan luas tadi. Itulah maksud kata Allahu Akbar waktu kita salat. Allah Mahabesar.”
Bisa juga dengan simulasi sederhana seperti pernah saya ungkap di postingan “Melihat Tuhan”.
Silakan hadapkan bawah telapak tangan Adek ke arah wajah. Bisa terlihat garis-garis tangan Adek ‘kan? Nah, kini dekatkan tangan sedekat-dekatnya ke mata Adek. Masih terlihat jelaskah jemari Sobat setelah itu?
Kesimpulannya, kita tidak bisa melihat Allah karena Allah itu Mahabesar dan teramat dekat dengan kita. Meskipun demikian, tetapkan Allah itu ADA. “Dekat tidak bersekutu, jauh tidak ber-antara.”
Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?”
Jangan jawab begini:
“Nak, Allah itu ada di atas..di langit..atau di surga atau di Arsy.”
Jawaban seperti ini menyesatkan logika anak karena di luar angkasa tidak ada arah mata angin atas-bawah-kiri-kanan-depan-belakang. Lalu jika Allah ada di langit, apakah di bumi Allah tidak ada? Jika dikatakan di surga, berarti lebih besar surga daripada Allah…berarti prinsip "Allahu Akbar" itu bohong? [baca juga Ukuran Allahu Akbar]
ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ‌ۚ
Dia bersemayam di atas ’Arsy. <– Ayat ini adalah ayat mutasyabihat, yaitu ayat yang wajib dibelokkan tafsirnya. Kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal makna denotatif dan konotatif, nah.. ayat mutasyabihat ini tergolong makna yang konotatif.
Juga jangan jawab begini:
“Nak, Allah itu ada di mana-mana.”
Dikhawatirkan anak akan otomatis berpikiran Allah itu banyak dan terbagi-bagi, seperti para freemason atau politeis Yunani Kuno.
Jawablah begini:
“Nak, Allah itu dekat dengan kita. Allah itu selalu ada di hati setiap orang yang saleh, termasuk di hati kamu, Sayang. Jadi, Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada.”
[baca juga Mulai Saat Ini Jangan Sebut-sebut Lagi Yang Di Atas]
“Qalbun mukmin baitullah”, ‘Hati seorang mukmin itu istana Allah.” (Hadis)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.(Q.S. Al-Baqarah (2) : 186)
وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ‌ۚ
Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.(Q.S. Al-Hadiid: 4)
وَلِلّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجْهُ اللّهِ
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 115)
“Allah sering lho bicara sama kita..misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan Allah untukmu, Sayang.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
وَٱللَّهُ يَهۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ
Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah: 213)
Tanya 5: “Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?”
Jangan jawab begini:
“Karena kalau kamu tidak menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke neraka. Kalau kamu menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke surga.”
Jawaban seperti ini akan membentuk paradigma (pola pikir) pamrih dalam beribadah kepada Allah bahkan menjadi benih syirik halus (khafi). Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang menjadi ateis karena menurut akal mereka,”Masak sama Allah kayak dagang aja! Yang namanya Allah itu berarti butuh penyembahan! Allah kayak anak kecil aja, kalau diturutin maunya, surga; kalau gak diturutin, neraka!!”
“Orang yang menyembah surga, ia mendambakan kenikmatannya, bukan mengharap Penciptanya. Orang yang menyembah neraka, ia takut kepada neraka, bukan takut kepada Penciptanya.” (Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)
Jawablah begini:
“Nak, kita menyembah Allah sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberikan banyak kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas, gratis lagi.. kalau mesti bayar, ‘kan Ayah sama Ibu gak akan bisa bayar. Di sungai banyak ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua untuk kesenangan kita.
Kalau Adek gak nyembah Allah, Adek yang rugi, bukan Allah. Misalnya, kalau Adek gak nurut sama ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru.”
(Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِينَ
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam. (Q.S. Al-Ankabut: 6)
[baca juga Mengapa Allah Menciptakan Makhluk?]
Katakan juga pada anak:
“Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Allah, lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?!” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
“Kenapa, Bu?”
“Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal dunia, sedangkan Allah tidak pernah mati. Nah, kalau suatu hari Ayah atau Ibu meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Allah selalu ada untuk kamu. Nanti, Allah juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti sayangnya Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-temanmu.”
Dan mulai sekarang rajin-rajin belajar Iqra supaya nanti bisa mengaji Quran. Mengaji Quran artinya kita berbicara sama Allah. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis).
Allahu a’lam.

Wednesday, July 16, 2014

Mensyukuri segala nikmat dari Allah

Pernah gak kita berpikir kalo hidup orang lain tuh jauh lebih baik dari yang kita jalani. Bukan hanya dari segi materi, tapi mungkin secara tidak sadar kadang kita berpikir `beruntung ya dia...`, `enak ya dia..`, dll. Ada satu kata yang terbesit dengan sikap menerima dan mensyukuri apa yang kita punya yaitu qana`ah. Sikap qana’ah didefinisikan sebagai sikap merasa cukup, ridha atau puas atas karunia dan rezeki yang diberikan Allah SWT.  Qana’ah ialah kepuasan hati dengan rezeki yang ditentukan Allah.

Merasa cukup itu tidak berarti harus banyak ya. Mungkin saja cuma sedikit, tetapi dia merasa cukup dengan sedikitnya. Karena kadang kita itu selalu dilanda rasa was was, merasa kurang dan rasa2 gelisah yang lain. Sebelum menikah, saya termasuk orang yang alhamdulillah selalu tenang kalo ada uang di dompet. Berasa aman aja gitu. Setelah menikah, kayaknya semua harus direm. Termasuk rasa ingin belanja he he...Karena suami termasuk orang yang berpikir panjang kalo mau belanja2. Kalo saya sih kalo ada uang beli aja. Suami mengajarkan kalo belanja tuh apa perlunya. Untuk besok ya dipikir besok. Pokoknya uang di dompet ya untuk keperluan yang seperlunya. Bukan pelit menurut saya, tapi perhitungan hi hi.

Karena kan gaji masuk rekening, selain itu ada honor2 di luar gaji rekening. Prinsipnya suami kalo dompet mulai kosong berarti akan ada rezeki yang lain. Kalo emang dah mepet gak ada, ya ambil ATM he he. Nah, disinilah saya mulai memahami apa itu qana`ah yang sesungguhnya. Awal2 saya sempat protes sama suami karena konsep itu. Tapi lama2 saya mengerti, bahwa rasa tenang itu datang ketika kita bisa menerima dan bersyukur atas rezeki apapun yang Allah beri. Rezeki itu bisa jadi rasa aman, anak2 yang sehat, tenang dalam beribadah dan lain2.

The last but not the end, sebagai istri kita tuh harus bisa menerima apapun yang suami kasih. Dikit ya alhamdulillah, banyak juga alhamdulillah. Sikap qana`ah akan memberikan ketenangan pada kita dan membuat rasa2 galau sirna dalam hati. Cukup dengan apa yang sudah Allah beri, bersyukur karena banyak orang yang mungkin tidak seberuntung kita. Jangan lupa memberi pada yang membutuhkan.