Hari ini menunya ayam suwir pedas dan sup bayam bakso. Kalo sup bayam bakso pake cara paling mudah, irisan bawang bombay dan bawang putih langsung direbus dengan air, tambahkan bakso dan disihkan baru masukkan bayam. Cicip2 tambah lada dan garam Jadi deh.
Kalo bahan ayam suwirnya, juga yang praktis2 aja. Pokoknya serba praktis ala DBR.
Bahan:
2 kg ayam boneless, direbus, suwir/potong2 kecil
1/2 bawang bombay, cincang halus
4 bawang putih, cincang halus
3 sdm sambal tomat
2 sdt cabe bubuk (opake cabe bubuk india yang pedas banget)
1 sdm saus tomat
Air secukupnya
Lada dan garam
Caranya:
Ayam suwir digoreng sampai kira2 setengah kering. Tumis duo bawang sampai harum dan layu, masukkan ayam. Tambahkan sambal tomat, saus tomat, cabe bubuk dan air. Beri lada dan garam, tambahkan penyedap jika suka. Masak sampai air berkurang.
Praktis kan...
Friday, April 27, 2012
Sup Ayam Tomat Rayhan
Menu baru Rayhan hari ini sup ayam tomat. Punya sisa kaldu ayam banyak sekali. Jadi pengen buat sup tomat buat makan Rayhan hari ini.
Bahan:
1 tomat besar, buang bijinya
1/2 potong dada ayam boneless rebus
1 batang wortel
1/2 bawang bombay
1 gelas kaldu ayam
Caranya:
Tomat, kaldu dan ayam rebus diblender. Tumis bawang bombay dengan butter sampai bawang layu. Masukkan blenderan tomat dan parutan wortel. Masaka sampai semua bahan matang.
Sajikan dengan nasi hangat atau nasi butter.
Looks yummy....
Bahan:
1 tomat besar, buang bijinya
1/2 potong dada ayam boneless rebus
1 batang wortel
1/2 bawang bombay
1 gelas kaldu ayam
Caranya:
Tomat, kaldu dan ayam rebus diblender. Tumis bawang bombay dengan butter sampai bawang layu. Masukkan blenderan tomat dan parutan wortel. Masaka sampai semua bahan matang.
Sajikan dengan nasi hangat atau nasi butter.
Looks yummy....
Thursday, April 26, 2012
Menu Rayhan menuju 11 Bulan
Alhamdulillah, gak kerasa Rayhan sudah hampir 11 bulan. Makin lincah, cerewet dan juga aktifnya ckckck....Kemarin menu bunda soto ayam dan perkedel kentang. Pas buat kaldu ayamnya disisakan buat Rayhan juga. untuk dibuat soto tersendiri tanpa gula dan garam. Sayangnya bunda lupa nyisain perkedel kentang sebelum dibubuhi garam. Jadi Rayhan gak kebagian perkedelnya deh.
Soto ala Rayhan dibuat dari kaldu ayam dikasih potongan kubis, toge, ayam cincang, bihun. Dimasak sebentar untuk lebih mematangkan sayurannya. Wah enak nih kayaknya. Tambah sedikit kunyit dan juga lada. Voila, jadi deh soto ala Rayhan.
Walaupun makannya gak banyak. Rayhan bisa menikmati makannya. Pas makan sore, rada ogah2an makannya karena dah ngantuk dan capek. Jadi kadang2 rada susah kasih makan malam Rayhan. Karena dah keburu ngantuk pas disuapin.
Rayhan tabe yo...
Soto ala Rayhan dibuat dari kaldu ayam dikasih potongan kubis, toge, ayam cincang, bihun. Dimasak sebentar untuk lebih mematangkan sayurannya. Wah enak nih kayaknya. Tambah sedikit kunyit dan juga lada. Voila, jadi deh soto ala Rayhan.
Walaupun makannya gak banyak. Rayhan bisa menikmati makannya. Pas makan sore, rada ogah2an makannya karena dah ngantuk dan capek. Jadi kadang2 rada susah kasih makan malam Rayhan. Karena dah keburu ngantuk pas disuapin.
Rayhan tabe yo...
Kering kentang teri kacang
Menu hari ini lodeh rebung tahu dan kering kentang teri kacang. Ketagihan bikin kering kentang ini karena resepnya yang oke dan juga hasilnya yang crispy. Diambil dari blognya Mbak Lia Bener2 bisa awet crispynya. Bisa buat cemilan juga sih....
Bahan:
2 bungkus kentang, potong tipis, goreng kering (diresepnya 1 kg)
teri, goreng (diresepnya gak pake)
kacang, goreng (diresepnya 250 gr)
4 lembar daun salam
4 lembar jeruk nipis (diresepnya gak pake)
1 sdt air asam (diresepnya pake jeruk nipis)
100 gr gula pasir
Garam
75-150 ml santan kental
Bumbu halus:
4 cabe merah
6 siung bawang putih
1 potong lengkuas ukuran kira2 4 cm
Caranya:
Haluskan bumbu halus dengan santannya. Tumis bumbu, daun salam, daun jeruk dengan 1 sdm minyak goreng sampai harum dan kental. Masukkan gula, garam, air asam dan aduk rata.
Jangan sampai berambut dan gosong. Matikan api. Dan masukkan kentang, teri dan kacang.
Kayaknya untuk yang ini kurang bumbu. Jadi sedikit kering dan bumbunya kurang banyak. So far tetep enak lah.
Kalo gambar yang ini penampakan kering kentang waktu buat pas bukber, dimakan sama nasi uduk dan sambal kemiri. Yang ini bener2 ngikutin resepnya. Jadi bumbunya terlihat mengkilat (lebay deh..)
Kalo yang ini penampakan kering teri kacang yang tersisa, dimakan sama ayam suwir pedas dan nasi hangat. Enyak enyak....
Langsung mendapat sambutan kering teri kacang ini. Tapi pesanan belum sempat dikerjakan. Tunggu Bunda Rayhan menyelesaikan report2 dulu deh.
Bahan:
2 bungkus kentang, potong tipis, goreng kering (diresepnya 1 kg)
teri, goreng (diresepnya gak pake)
kacang, goreng (diresepnya 250 gr)
4 lembar daun salam
4 lembar jeruk nipis (diresepnya gak pake)
1 sdt air asam (diresepnya pake jeruk nipis)
100 gr gula pasir
Garam
75-150 ml santan kental
Bumbu halus:
4 cabe merah
6 siung bawang putih
1 potong lengkuas ukuran kira2 4 cm
Caranya:
Haluskan bumbu halus dengan santannya. Tumis bumbu, daun salam, daun jeruk dengan 1 sdm minyak goreng sampai harum dan kental. Masukkan gula, garam, air asam dan aduk rata.
Jangan sampai berambut dan gosong. Matikan api. Dan masukkan kentang, teri dan kacang.
Kayaknya untuk yang ini kurang bumbu. Jadi sedikit kering dan bumbunya kurang banyak. So far tetep enak lah.
Kalo gambar yang ini penampakan kering kentang waktu buat pas bukber, dimakan sama nasi uduk dan sambal kemiri. Yang ini bener2 ngikutin resepnya. Jadi bumbunya terlihat mengkilat (lebay deh..)
Langsung mendapat sambutan kering teri kacang ini. Tapi pesanan belum sempat dikerjakan. Tunggu Bunda Rayhan menyelesaikan report2 dulu deh.
Monday, April 23, 2012
Bakso
Hari minggu kemarin mengerjakan pesanan
siomay disambi buat bakso. Penasaran dengan resep yang satu ini. Habis selalu
saja gagal alias baksonya keras atau rasa daging yang dominan. Baca2 di
berbagai macam blog kok kayaknya pake daging semua dan hasilnya bagus. Tapi pas kita nyoba gagal, totally different sama yang diharapkan. Nyoba minggu
kemarin hasilnya, totally failed, walaupun tetep dimakan juga. Rasa daging doang dan gak kenyal. Hiks..desperate…pengen
bakso kirima mbak Ati kalo dah gini.
Akhirnya nemu di salah satu blog, tentang
penambahan es batu dan juga takaran sagunya. Berhubung punya sisa ayam cincang untuk
siomay dan emang beli daging cincang untuk buat rolade, akhirnya berinisiatif membuat takaran 1:1 untuk ayam cincang dan daging
cincangnya. Kenapa pake daging cincang, males ngutak ngatik food processornya. Ribet
dan juga dah ada Rayhan, ntar kelamaan di dapur lagi.
Karena males ngadonin pake tangan plus
disambi buat siomay akhirnya memberdayakan bread maker. Berhubung kapasitas
bread maker hanya 300-400 gram, maka dibuat 300 gr aja untuk total dagingnya.
Resepnya:
150 gr chicken mince
150 gr beef mince
3 kotak es batu (plus 2 kotak untuk
tambahan)
80 gr katakuriko/sagu
Lada, garam, bawang putih secukupnya.
Caranya:
Timbang semua bahan dan masukkan dalam
breadmaker. Pasang menu untuk buat pizza (waktu 45 menit), tapi jangan dikasih
ragi ya!! Ketika menit ke 25, mesin berhenti dan putar ulang sampai kira2 3-4
kali. Di putaran ke 3 tambahkan lagi es batu 2 kotak. Dan 3 atau 4 kali,
matikan mesin dan ambil adonan. Olesi tangan dengan minyak makan biar gak
lengket dan mulai membentuk bulatan bakso dengan menggunakan jempol dan
telunjuk. Masukkan ke air mendidih dan biarkan sampai mengapung. Jadi deh
baksonya….
Ini mah cara sesat karena ngadonin pake
bread maker. Tapi kalo pake tangan juga gak pernah berhasil, karena dah pegel
duluan ngadoninnya. Pas pake breadmaker ini adonan bener2 halus dan homogeny (halah
istilah opo kui..)
Inilah penampakan bakso ala DBR
Karena ga yakin sama resepnya, sampe ngadon dua kali untuk memastikan resepnya oke. Dan hasilnya emang oke. Ngadonin dua kali, semuanya enak dan kenyal. Dicemil gitu aja enak kok empuk, menul2
(lebay..)...
Kalo ga salah dulu pernah buat juga bakso daging dicampur ayam. Karena ngaduknya pake tangan, gak sekenyal yang ini. Rasanya cuma kayak daging direbus. So sejauh ini, resep dan metode ini lumayan cukup berhasil dan cukup mengurangi rasa kangenku terhadap bakso indo.
Kalo ga salah dulu pernah buat juga bakso daging dicampur ayam. Karena ngaduknya pake tangan, gak sekenyal yang ini. Rasanya cuma kayak daging direbus. So sejauh ini, resep dan metode ini lumayan cukup berhasil dan cukup mengurangi rasa kangenku terhadap bakso indo.
Saturday, April 21, 2012
Mi ayam party
Selama 3 tahun disini kalo lagi kangen masakan indonesia usulin aka sebagai menu di party. Dijamin bakal merasakan nikmatnya khas masakan indonesia. Berhubung suka banget sama mi ayam, menu ini suka jadi menu party selama 3 tahun disini. Walaupun di rumah juga suka buat sih.
Resep setelah dicoba2 akhirnya ketemu yang pas.
Ini resep mi ayam hari ini:
2 kg ayam boneless, potong kecil
2 bawang bombay, cincang halus
2 bonggol bawang putih, cincang halus
1 kaleng jamur shitake
3 sdt kunyit bubuk
3 sdt jahe bubuk
Garam dan lada
Kecap secukupnya
Caranya: Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai layu dan harum. Masukkan ayam dan aduk sampai berubah warna. Masukkan air sedikit. Tambahkan kunyit, jahe, lada dan garam. Aduk rata. Tambahkan kecap sampai ayam sedikit coklat. Warna coklat kekuning2an karena kunyit. Cicip sampai didapat rasa yang pas antara manis, asin dan aroma kunyitnya. Didihkan sampi matang. Jika suka tanpa air bisa dimasak sampi kuah habis. Sajikan dengan mi, sawi dan pangsit. Kalo ada bakso lebih ok!
Resep setelah dicoba2 akhirnya ketemu yang pas.
Ini resep mi ayam hari ini:
2 kg ayam boneless, potong kecil
2 bawang bombay, cincang halus
2 bonggol bawang putih, cincang halus
1 kaleng jamur shitake
3 sdt kunyit bubuk
3 sdt jahe bubuk
Garam dan lada
Kecap secukupnya
Caranya: Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai layu dan harum. Masukkan ayam dan aduk sampai berubah warna. Masukkan air sedikit. Tambahkan kunyit, jahe, lada dan garam. Aduk rata. Tambahkan kecap sampai ayam sedikit coklat. Warna coklat kekuning2an karena kunyit. Cicip sampai didapat rasa yang pas antara manis, asin dan aroma kunyitnya. Didihkan sampi matang. Jika suka tanpa air bisa dimasak sampi kuah habis. Sajikan dengan mi, sawi dan pangsit. Kalo ada bakso lebih ok!
Thursday, April 19, 2012
Hanami-an di Kyoto Botanical Garden
Minggu tanggal 15 April kemarin kebetulan ada pengajian muslim Kyoto. Katanya mau diadakan di koen sekaligus hanami-an. Kebetulan dah lama gak ikut pengajian. Akhirnya diniatkan pergi kesana. Sempat datang telat dan mengalami antrian yang gak nahan. Akhirnya sampai di tempat tujuan. Alhamdulillah, bisa ikut pengajian sekaligus refreshing dan ketemu teman2 di Kyoto.
Chicken Teriyaki
Hari ini menu katering chicken teriyaki. Menu kesekian dari ayam boneless. Mudah2an gak pada bosan deh sama yang ini. Kehabisan ide mengolah ayam jee....
Bahan:
6 potong dada ayam boneless
1/2 siung bawang bombay, cincang halus
5 siung bawang putih, cincang halus
Bahan saus:
100 ml shoyu (cari yang gak pake alkohol)
1 sdt lada putih
2 sdt cabe bubuk wijen (biasa untuk makan udon)
2 sdm perasan jeruk lemon
1 sdm kecap manis
Caranya:
Ayam dipotong memanjang. Kalo tidak suka kulitnya bisa dihilangkan.
Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum. Masukkan ayam dan aduk sampai berubah warna. Masukkan bahan saus dan aduk sampai merata.
Masak sampai air sedikit menyusut (air dari ayamnya).
Karena belum sempat moto jadi gak ada fotonya dulu yah....
Rasanya sedikit asin karena dari saus shoyunya. Makanya ditambah kecap manis biar gak terlalu asin.
Bahan:
6 potong dada ayam boneless
1/2 siung bawang bombay, cincang halus
5 siung bawang putih, cincang halus
Bahan saus:
100 ml shoyu (cari yang gak pake alkohol)
1 sdt lada putih
2 sdt cabe bubuk wijen (biasa untuk makan udon)
2 sdm perasan jeruk lemon
1 sdm kecap manis
Caranya:
Ayam dipotong memanjang. Kalo tidak suka kulitnya bisa dihilangkan.
Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum. Masukkan ayam dan aduk sampai berubah warna. Masukkan bahan saus dan aduk sampai merata.
Masak sampai air sedikit menyusut (air dari ayamnya).
Karena belum sempat moto jadi gak ada fotonya dulu yah....
Rasanya sedikit asin karena dari saus shoyunya. Makanya ditambah kecap manis biar gak terlalu asin.
Wednesday, April 18, 2012
Golden week holiday plan
Golden week ini kayaknya banyak acara. Hee...bukannya harusnya istirahat dan nulis paper. Tapi godaan untuk datang ke pengajian di Osaka begitu kuat. Lah gimana gak, dua da'i kondang Indo bakal tampil je di Pengajian Osaka Nara dan Pengajian IPTIJ. Ustadz Fauzil Adhim muncul di pengajian muslim ON tanggal 29 April. ustadz Yusuf Mansur kemungkinan tanggal 4 Mei. Pengen datang dua2nya....Mudah2an Rayhan sehat sehingga bisa mengikuti kedua kajian ini. Bismillah....
Bento #7 Sambal goreng ati
Lagi pengen ati ayam disambal goreng. Biasanya masakan ini dimasak ibu kalo pas lebaran. Tapi hatinya pake hati sapi. Berhubung disini hati sapi tuh kalo dimasak keras jadi kayaknya kurang enak aja. Akhirnya pake ati ayam. Dah sering buat sih. Sambal gorengnya ga merah dan pedas banget. Karena biasanya sambal goreng ati ibu lampung tuh malah cenderung kayak semur. Huah jadi membayangkan ketupat, opor dan sambal goreng pas lebaran. Hiks hiks...
Ini resepnya:
1 kg ati ayam (kira2 15 biji ati ayam)
1 kg kentang, kupas, potong dadu, goreng matang
Daun salam
200 ml santan kental
100 ml air
daun jeruk
Kecap
Bumbu halus:
6 buah cabe keriting
5 siung bawang merah
5 siung bawang putih
Haluskan bumbu dan tumis sampai harum. Masukkan potongan ati ayam dan masukkan air. Aduk rata. Masukkan santan kental dan beri garam dan lada. Terakhir masukkan kecap. Aduk2 dan cicip rasanya. Kalo dah pas, masak sampai santan sedikit surut, baru dimasukkan kentangnya. Setelah santan kental baru matikan api.
Ini resepnya:
1 kg ati ayam (kira2 15 biji ati ayam)
1 kg kentang, kupas, potong dadu, goreng matang
Daun salam
200 ml santan kental
100 ml air
daun jeruk
Kecap
Bumbu halus:
6 buah cabe keriting
5 siung bawang merah
5 siung bawang putih
Haluskan bumbu dan tumis sampai harum. Masukkan potongan ati ayam dan masukkan air. Aduk rata. Masukkan santan kental dan beri garam dan lada. Terakhir masukkan kecap. Aduk2 dan cicip rasanya. Kalo dah pas, masak sampai santan sedikit surut, baru dimasukkan kentangnya. Setelah santan kental baru matikan api.
Thursday, April 12, 2012
Dilema
Dihdapkan pada 2 pilihan antara di rumah nungguin Rayhan dan meneruskan ngelab. Bunda juga sedih ninggalin Rayhan dan ayah di rumah. Apalagi ayah sedang tidak sehat. Bunda juga mengantuk dan lelah. Cuma kalo eksperimen tertunda maka akan tertunda semuanya. Dan besok juga merupakan hari yang padat karena paginya harus ke RS dan siangnya bunda harus uji sampel dengan sensei.
Bunda juga gak tega karena tadi ninggalin Rayhan yang belum makan malam dan makan obat. Ayah juga pasti lelah menjaga Rayhan seharian di rumah dalam kondisi badan tidak fit.
Tapi bunda tidak punya pilihan selain meneruskan ngelab sampai selesai untuk prepare sampel besok. Karena tidak mungkin dilakukan pagi hari.
Gomen ya Rayhan dan ayah. Mudah2an Rayhan dan ayah bisa sama2 istirahat yang enak. Bunda love you all....
*dalam rasa lelah dan kantuk yang mendera, namun teringat akan satu nasyid dari Izzatul Islam yang judulnya 'Berderap di Jalan yang Panjang'
Jalan ini jalan panjang penuh aral nan melintang
Namun jua kau lalui tuk Ilahi
Walaupun rasa terdera raga berpeluh terluka
Langkah tak surut berpacu tuk syahid jalan dituju
Bertahanlah, bertahanlah istiqomah istiqomah
Bersabar dalam berjuang dan tetapkan keyakinan
Bersabar dalam berjuang dan tetapkan keyakinan
Keadilan pasti........
etc....
Tetap bertahan dan istiqomah, insya Allah.....
Bunda juga gak tega karena tadi ninggalin Rayhan yang belum makan malam dan makan obat. Ayah juga pasti lelah menjaga Rayhan seharian di rumah dalam kondisi badan tidak fit.
Tapi bunda tidak punya pilihan selain meneruskan ngelab sampai selesai untuk prepare sampel besok. Karena tidak mungkin dilakukan pagi hari.
Gomen ya Rayhan dan ayah. Mudah2an Rayhan dan ayah bisa sama2 istirahat yang enak. Bunda love you all....
*dalam rasa lelah dan kantuk yang mendera, namun teringat akan satu nasyid dari Izzatul Islam yang judulnya 'Berderap di Jalan yang Panjang'
Jalan ini jalan panjang penuh aral nan melintang
Namun jua kau lalui tuk Ilahi
Walaupun rasa terdera raga berpeluh terluka
Langkah tak surut berpacu tuk syahid jalan dituju
Bertahanlah, bertahanlah istiqomah istiqomah
Bersabar dalam berjuang dan tetapkan keyakinan
Bersabar dalam berjuang dan tetapkan keyakinan
Keadilan pasti........
etc....
Tetap bertahan dan istiqomah, insya Allah.....
Sate lilit ayam
Ini menu request dari Sendy. Katanya pengen sate lilit. But I don't know the real taste. Just follow the recipe. Cari resep yang paling mudah tentu saja dan bahan ada didapur bisa dibuat dalam waktu yang sesingkat2nya. And here they are:
Bahan:
1 kg ayam cincang
280 gr kelapa parut
100 gr gula merah (gula ueno)
1 bks bumbu soto ayam bamboe
2 sdt ketumbar
garam dan lada
10 lembar daun jeruk diiris halus
10-20 ml santan kental
1 bungkus terasi ABC
Olesan:
2 sdm sambal
5 sdm kecap manis
2 sdm minyak sayur
Cara membuat:
Campur semua bahan dan aduk sampai rata. Lilitkan di sumpit. Bakar sampai matang. Oleskan dengan bahan olesan dan bakar lagi.
Testimoni Sendy. Enak, persis kayak yang dia pernah makan. Katanya bisa jadi menu party. But not bad lah for the first experiment of sate lilit.
Bahan:
1 kg ayam cincang
280 gr kelapa parut
100 gr gula merah (gula ueno)
1 bks bumbu soto ayam bamboe
2 sdt ketumbar
garam dan lada
10 lembar daun jeruk diiris halus
10-20 ml santan kental
1 bungkus terasi ABC
Olesan:
2 sdm sambal
5 sdm kecap manis
2 sdm minyak sayur
Cara membuat:
Campur semua bahan dan aduk sampai rata. Lilitkan di sumpit. Bakar sampai matang. Oleskan dengan bahan olesan dan bakar lagi.
Testimoni Sendy. Enak, persis kayak yang dia pernah makan. Katanya bisa jadi menu party. But not bad lah for the first experiment of sate lilit.
Wednesday, April 11, 2012
Rayhan kena Bronchitis
Udah sebulan Rayhan batuk pilek. Bunda juga sudah hampir sebulan kena batuk. Dan ayahnya sekarang kena giliran batuk pilek. Akhirnya kemarin selasa diperiksakan ke Nara Byoin. Di rontgen dan hasilnya Rayhan kena bronchitis. Gak boleh masuk hoikuen minggu ini. Jadi kudu dirumah dan istirahat total. Ayah dan bunda juga kudu pake masker karena batuk dan pileknya lumayan parah.
Akhirnya minggu ini bunda dan ayah gantian ngelab untuk jagain Rayhan. Tsukareta ne...demo no choice...
Akhirnya minggu ini bunda dan ayah gantian ngelab untuk jagain Rayhan. Tsukareta ne...demo no choice...
Bento #6 Ayam goreng tulang lunak
Menu bento hari selasa, ayam goreng tulang lunak dan tumis sawi putih. Testimoni Sendy kurang berasa bumbu ayamnya. He he...berarti kudu eksperimen untuk mendapatkan hasil yang pas buat lidah konsumen. Halah....
Tapi resep kremesannya udah pas dikitlah, here they are:
100 gr tepung beras
4 sdt tepung kanji/katakuriko
2 sdt maizena
500 ml santan encer
garam dan lada secukupnya
Bumbu:
kemiri dan bawang putih masing2 4 biji
Aduk semuanya (kutambahin 1 sdm tepung beras lagi). dan saat goreng ayam dicelupkan ke adonan kremes ini. Hasilnya crispy kremesannya. Kuncinya adalah minyak banyak dan jangan diaduk sampai adonan mengumpul. Baru kremesannya jadi. Sempat digantikan ayah gorengnya karena Rayhan nangis dan hasilnya oke. Ayah hebat bisa goreng kremesannya.
Thursday, April 5, 2012
3 Tahun Bersamanya
Setiap manusia pasti pernah merasa lelah. Menjadi seorang ibu pun pasti merasakan rasa lelah. Ketika kita mencoba untuk menjadi wanita kuat dengan segala beban yang ada. Ketika harus mengerjakan pekerjaan rumah dan juga mengurus anak dalam waktu yang sama. Pasti kadang rasa lelah itu muncul. Pasti, bukan tidak mungkin kadang ingin lari dari itu semua. Tapi apa kemudian melepaskan tanggung jawab itu menjadi jawaban. Apa dengan lari kemudian pekerjaan itu akan selesai? Ga kan....
Saat menjadi seorang istripun begitu. Kita berusaha belajar saling memahami karakter pasangan kita. Mungkin ada yang kurang pas, ada yang buat kita kecewa. Apa kemudian dengan kekecewaan yang berlarut2 membuat kita bahagia? Ketika kita melihat kekurangan dari diri pasangan kita, apa kita harus menyesali diri. Padahal disitu ladang amal kita sebagai seorang istri. Jangan melihat kekurangannya dan lihat saja kelebihannya. Dengan begitu kita bisa ikhlas menjalani kehidupan sebagai seorang istri. Ketika begitu banyak pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan, rasa lelah itu kadang datang dan pergi.
Hari ini kusadari saat membereskan pakaian ayah dan Rayhan. Kuamati satu baju ayah. Lusuh, kusam, hampir robek dibagian lengan dan tangannya. Aku ingat sekali ayah sering memakai baju itu. Baju yang sama setiap minggunya. Mungkin hampir robek2 karena saking seringnya CKP alias cuci kering pake. Mungkin selama ini tertutupi oleh jaket saat musim dingin atau kemeja saat musim panas. Bukannya ayah tak punya baju lain, banyak. Hanya saja entah kenapa ayah selalu memilih baju yang sama. Alasan ayah pake apa yang terlihat.
Ayah memang tidak pernah meminta bunda menyiapkan bajunya tiap hari. Ayah tak pernah meminta bunda menyiapkan tehnya di pagi hari. Hanya ketika bunda sempat akan bunda tanya apa ayah mau minum hangat. Karena setiap hari agenda kita begitu padat. Walaupun sudah sepagi apapun bunda dan ayah bangun tetap saja seperti mengejar waktu. Bahkan sarapan pagipun kini tak sempat lagi. Kadang menyiapkan bento sendiri harus dilakukan sambil berlari. Kunikmati itu semua.
Betapa kusyukuri memilikinya. Karena kesabaran ayah menghadapi bunda, menghadapi Rayhan. Kadang kalau bunda masak pagi2, terlihat ayah terkantuk2 menjaga Rayhan yang kadang sudah terbangun. Atau ayah harus terbangun tengah malam nemenin Rayhan saat bunda kelelahan. Atau saat harus menjaga Rayhan di saat bunda harus lembur di lab.
Ayah sayang, semoga Allah selalu menjagamu. Semoga Allah selalu memberkahi kita dalam membesarkan Rayhan. Memudahkan langkah2 kita dalam menyelesaikan amanah studi kita disini. Faidza azamta fatawakkal alallah...
Saat menjadi seorang istripun begitu. Kita berusaha belajar saling memahami karakter pasangan kita. Mungkin ada yang kurang pas, ada yang buat kita kecewa. Apa kemudian dengan kekecewaan yang berlarut2 membuat kita bahagia? Ketika kita melihat kekurangan dari diri pasangan kita, apa kita harus menyesali diri. Padahal disitu ladang amal kita sebagai seorang istri. Jangan melihat kekurangannya dan lihat saja kelebihannya. Dengan begitu kita bisa ikhlas menjalani kehidupan sebagai seorang istri. Ketika begitu banyak pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan, rasa lelah itu kadang datang dan pergi.
Hari ini kusadari saat membereskan pakaian ayah dan Rayhan. Kuamati satu baju ayah. Lusuh, kusam, hampir robek dibagian lengan dan tangannya. Aku ingat sekali ayah sering memakai baju itu. Baju yang sama setiap minggunya. Mungkin hampir robek2 karena saking seringnya CKP alias cuci kering pake. Mungkin selama ini tertutupi oleh jaket saat musim dingin atau kemeja saat musim panas. Bukannya ayah tak punya baju lain, banyak. Hanya saja entah kenapa ayah selalu memilih baju yang sama. Alasan ayah pake apa yang terlihat.
Ayah memang tidak pernah meminta bunda menyiapkan bajunya tiap hari. Ayah tak pernah meminta bunda menyiapkan tehnya di pagi hari. Hanya ketika bunda sempat akan bunda tanya apa ayah mau minum hangat. Karena setiap hari agenda kita begitu padat. Walaupun sudah sepagi apapun bunda dan ayah bangun tetap saja seperti mengejar waktu. Bahkan sarapan pagipun kini tak sempat lagi. Kadang menyiapkan bento sendiri harus dilakukan sambil berlari. Kunikmati itu semua.
Betapa kusyukuri memilikinya. Karena kesabaran ayah menghadapi bunda, menghadapi Rayhan. Kadang kalau bunda masak pagi2, terlihat ayah terkantuk2 menjaga Rayhan yang kadang sudah terbangun. Atau ayah harus terbangun tengah malam nemenin Rayhan saat bunda kelelahan. Atau saat harus menjaga Rayhan di saat bunda harus lembur di lab.
Ayah sayang, semoga Allah selalu menjagamu. Semoga Allah selalu memberkahi kita dalam membesarkan Rayhan. Memudahkan langkah2 kita dalam menyelesaikan amanah studi kita disini. Faidza azamta fatawakkal alallah...
10 Tanda degradasi ruhiyah
Anda seorang aktifis dakwah? Waspadailah jika salah satu dari sepuluh hal berikut menimpa Anda, karena ia mengindikasikan terjadinya degradasi ruhiyah.
1. Dusta
Rasulullah pernah mengingatkan bahwa seorang mukmin tak mungkin menjadi pembohong. Jika aktifis dakwah mulai berani berbohong, saat itulah indikasi degradasi ruhiyah terjadi.
Kadang kebohongan terjadi pada saat seseorang terjepit atau ingin mengais keuntungan tertentu. Misalnya untuk mendapatkan “pembenaran” atas ketidaksertaannya dalam aktifitas dakwah yang berat, yang sebenarnya ia tak memiliki alasan untuk meninggalkannya kecuali sikap malas. Di zaman Rasulullah, ini pernah terjadi pada perang Tabuk. Di mana kaum munafikin yang tidak ikut berangkat perang membohongi Rasulullah dengan berbagai alasan saat beliau kembali di Madinah; agar keabsenannya dimaklumi dan dimaafkan.
Kebohongan juga bisa terjadi pada saat munculnya momentum yang memberikan peluang keuntungan besar melalui kebohongan. Yang jika ia jujur, menurut pertimbangannya, peluang itu akan lewat begitu saja. Ingatlah, bahwa tujuan yang baik harus dicapai dengan cara yang baik.
2. Tak memenuhi janji
Berhati-hatilah jika Anda tidak memenuhi janji untuk menjalankan kewajiban dakwah yang telah Anda sepakati. Atau Anda mulai “toleran” dengan keterlambatan menghadiri forum-forum dakwah pekanan dan sebagainya. Kita patut waspada bahwa itu merupakan ingkar janji yang termasuk tanda-tanda kemunafikan, di mana saat itu terjadi degradasi ruhiyah dan keimanan.
“Ada tiga tanda kemunafikan,” sabda Rasulullah dalam riwayat Al Bukhari, “yaitu bila bicara ia dusta, bila berjanji ia ingkar, dan bila diberi amanah ia berkhianat.”
3. Mengkhianati amanah
Tiga hal pertama, termasuk mengkhianati amanah ini juga merupakan tanda kemunafikan seperti disebutkan dalam terjemah hadits di atas. Sekecil apapun amanah yang diembankan kepada Anda, termasuk amanah kepanitiaan, amanah di wajihah, amanah di struktur dakwah; pada saat Anda menyia-nyiakannya, tidak mau menunaikannya, itu merupakan indikasi degradasi ruhiyah. Perlu sebuah introspeksi mengapa kita tak mau menunaikan amanah yang sudah kita terima; apakah kita menerima amanah karena Allah, atau karena mengincar tujuan duniawi? Jika karena Allah, bangkitlah! Jangan biarkan degradasi ruhiyah berkelanjutan dan menggerogoti keimanan.
4. Takut berjuang dan berdakwah
Ini juga tanda degradasi ruhiyah. Jika Anda tak lagi berani bergerak, berharakah, berjuang mendakwahkan Islam; ketahuilah bahwa saat itu sedang terjadi degradasi ruhiyah. Kembalilah kepada keyakinan yang benar bahwa rezeki ditentukan Allah dan masa depan dalam genggaman Allah.
Mengapa takut lingkungan membenci Anda jika Anda sedang bergerak meraih ridha Allah dan cinta-Nya? Perusahaan mungkin bisa memecat Anda karena aktif berdakwah, tetapi ia takkan melakukannya selama Anda tetap profesional dalam bekerja. Lebih dari itu, tak seorang pun bisa menghalangi Anda dari rezeki yang lebih besar yang sudah Allah siapkan.
“Barangsiapa yang tidak berjihad dan tidak meniatkan dalam hatinya untuk melakukannya, ia membawa satu cabang kemunafikan pada kematiannya.” (HR. Muslim)
5. Su’udhan (Buruk Sangka)
Di saat Anda berprasangka buruk terhadap sesama aktifis dakwah yang berubah menjadi kaya, khawatirlah bahwa degradasi ruhiyah sedang melanda. Aktifis dakwah yang menjadi kaya setelah mendapatkan jabatan publik memang menimbulkan godaan untuk berburuk sangka. Tapi itulah cara syetan menyerang, padahal kita tak pernah tahu bahwa pada saat yang sama usaha atau bisnis aktifis dakwah itu berhasil setelah bertahun-tahun sebelumnya ia rintis dan ia kembangkan.
Kadang buruk sangka juga menjadikan qiyadah dakwah sebagai sasarannya. Bahkan pada kisah haditsul ifki kita bisa mengambil ibrah betapa pemimpin terbaik seperti Rasulullah pun, keluarganya pernah menjadi sasaran buruk sangka sebagian orang.
“Hindarilah oleh kalian prasangka,” sabda Rasulullah dalam riwayat Muslim, “karena itu seburuk-buruknya perkataan.”
6. Ghibah
Tanda degradasi ruhiyah berikutnya adalah ghibah. Yakni ketika seorang aktifis dakwah membincangkan hal-hal yang tak disukai seadainya didengar oleh orang yang dibincangkan. Ghibah juga menjadi tanda memudarnya ukhuwah sehingga ketika ada kelemahan, kekurangan atau kesalahan aktifis dakwah, yang bersangkutan tidak diingatkan dan dikoreksi, malah aibnya disebarkan.
“Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al Hujurat : 12)
7. Hasad (dengki)
Hasad kepada sesama aktifis dakwah umumnya sulit ditemui pada fase awal atau perintisan dakwah. Di masa-masa sulit seperti itu, ketika semua aktifis dakwah berjuang “mati-matian” dalam kesulitan, hasad adalah penyakit hati yang sangat langka.
Namun, seiring dengan kemajuan dakwah, terbukanya kesempatan, dan teraksesnya kekuasaan, hasad bisa menjadi ancaman. Nah, aktifis dakwah yang tidak suka dengan kemajuan saudaranya, kesuksesannya, jabatannya, kekuasaannya, lalu berupaya menghilangkan nikmat itu; itulah hasad yang menjadi tanda degradasi ruhiyah. Bahkan saat ketidaksukaan muncul saja, hanya karena alasan dunia –mengapa dia dan bukan saya- itu saja sudah sangat mengkhawatirkan bahwa keruntuhan ruhiyah kita sedang berjalan.
8. Sering lalai dan mencari-cari alasan
Lalai terhadap komitmen amal ibadah yaumiyahnya, lalai terhadap amanahnya, lalai syura dakwahnya, lalai agenda pekanannya, lalu berupaya mencari alasan pembenar agar bisa disebut udzur adalah bagian dari tanda degradasi ruhiyah. Demikian pula saat aktifis dakwah mencari-cari celah atau menabrak hal-hal makruh dan syubhat sehingga akhirnya terjerembab dalam dosa dan pelanggaran.
“Seorang hamba takkan mencapai derajat ketaqwaan, sehingga ia meninggalkan perkara mubah baginya karena khawatir terjerumus masalah yang mengandung dosa.” (HR. Tirmidzi)
9. Suka popularitas, tak semangat dalam amal rahasia
Di saat mihwar dakwah telah sampai pada mihwar muasasi, gerbang amal amah terbuka gegap gempita. Banyak peluang popularitas di sana, banyak kemasyhuran menanti pelakunya. Jika pada saat seperti ini agenda dakwah khas dinomorduakan, tak ada gairah dan semangat menempuhnya, ketahuilah bahwa itu bagian dari riya’ yang menunjukkan degradasi ruhiyah kita.
10. Menjauhi syura
Jika Anda tak lagi menyukai syura, ingin menghasilkan keputusan dakwah sendiri, ingin mengambil kebijakan sendiri, sangat boleh jadi saat itu ruhiyah sedang melemah. Sebab ia hanya bermuara pada dua hal; pertama, menganggap orang lain dan jamaah dakwah tidak lebih baik dan lebih pintar dari Anda. Artinya ujub dan takabur tengah menjangkiti. Kedua, timbul keinginan untuk “berkuasa” diantaranya dengan bebas menentukan segalanya, termasuk menentukan arah dakwah demi kepentingan pribadi.
Syura adalah prinsip dalam amal jamai dan harus selalu ditegakkan dalam semua marhalah yang dilalui. “..sedang urusan mereka (diputuskan) dengan syura diantara mereka...” (QS. Asy Syura : 38). [AM09]
1. Dusta
Rasulullah pernah mengingatkan bahwa seorang mukmin tak mungkin menjadi pembohong. Jika aktifis dakwah mulai berani berbohong, saat itulah indikasi degradasi ruhiyah terjadi.
Kadang kebohongan terjadi pada saat seseorang terjepit atau ingin mengais keuntungan tertentu. Misalnya untuk mendapatkan “pembenaran” atas ketidaksertaannya dalam aktifitas dakwah yang berat, yang sebenarnya ia tak memiliki alasan untuk meninggalkannya kecuali sikap malas. Di zaman Rasulullah, ini pernah terjadi pada perang Tabuk. Di mana kaum munafikin yang tidak ikut berangkat perang membohongi Rasulullah dengan berbagai alasan saat beliau kembali di Madinah; agar keabsenannya dimaklumi dan dimaafkan.
Kebohongan juga bisa terjadi pada saat munculnya momentum yang memberikan peluang keuntungan besar melalui kebohongan. Yang jika ia jujur, menurut pertimbangannya, peluang itu akan lewat begitu saja. Ingatlah, bahwa tujuan yang baik harus dicapai dengan cara yang baik.
2. Tak memenuhi janji
Berhati-hatilah jika Anda tidak memenuhi janji untuk menjalankan kewajiban dakwah yang telah Anda sepakati. Atau Anda mulai “toleran” dengan keterlambatan menghadiri forum-forum dakwah pekanan dan sebagainya. Kita patut waspada bahwa itu merupakan ingkar janji yang termasuk tanda-tanda kemunafikan, di mana saat itu terjadi degradasi ruhiyah dan keimanan.
“Ada tiga tanda kemunafikan,” sabda Rasulullah dalam riwayat Al Bukhari, “yaitu bila bicara ia dusta, bila berjanji ia ingkar, dan bila diberi amanah ia berkhianat.”
3. Mengkhianati amanah
Tiga hal pertama, termasuk mengkhianati amanah ini juga merupakan tanda kemunafikan seperti disebutkan dalam terjemah hadits di atas. Sekecil apapun amanah yang diembankan kepada Anda, termasuk amanah kepanitiaan, amanah di wajihah, amanah di struktur dakwah; pada saat Anda menyia-nyiakannya, tidak mau menunaikannya, itu merupakan indikasi degradasi ruhiyah. Perlu sebuah introspeksi mengapa kita tak mau menunaikan amanah yang sudah kita terima; apakah kita menerima amanah karena Allah, atau karena mengincar tujuan duniawi? Jika karena Allah, bangkitlah! Jangan biarkan degradasi ruhiyah berkelanjutan dan menggerogoti keimanan.
4. Takut berjuang dan berdakwah
Ini juga tanda degradasi ruhiyah. Jika Anda tak lagi berani bergerak, berharakah, berjuang mendakwahkan Islam; ketahuilah bahwa saat itu sedang terjadi degradasi ruhiyah. Kembalilah kepada keyakinan yang benar bahwa rezeki ditentukan Allah dan masa depan dalam genggaman Allah.
Mengapa takut lingkungan membenci Anda jika Anda sedang bergerak meraih ridha Allah dan cinta-Nya? Perusahaan mungkin bisa memecat Anda karena aktif berdakwah, tetapi ia takkan melakukannya selama Anda tetap profesional dalam bekerja. Lebih dari itu, tak seorang pun bisa menghalangi Anda dari rezeki yang lebih besar yang sudah Allah siapkan.
“Barangsiapa yang tidak berjihad dan tidak meniatkan dalam hatinya untuk melakukannya, ia membawa satu cabang kemunafikan pada kematiannya.” (HR. Muslim)
5. Su’udhan (Buruk Sangka)
Di saat Anda berprasangka buruk terhadap sesama aktifis dakwah yang berubah menjadi kaya, khawatirlah bahwa degradasi ruhiyah sedang melanda. Aktifis dakwah yang menjadi kaya setelah mendapatkan jabatan publik memang menimbulkan godaan untuk berburuk sangka. Tapi itulah cara syetan menyerang, padahal kita tak pernah tahu bahwa pada saat yang sama usaha atau bisnis aktifis dakwah itu berhasil setelah bertahun-tahun sebelumnya ia rintis dan ia kembangkan.
Kadang buruk sangka juga menjadikan qiyadah dakwah sebagai sasarannya. Bahkan pada kisah haditsul ifki kita bisa mengambil ibrah betapa pemimpin terbaik seperti Rasulullah pun, keluarganya pernah menjadi sasaran buruk sangka sebagian orang.
“Hindarilah oleh kalian prasangka,” sabda Rasulullah dalam riwayat Muslim, “karena itu seburuk-buruknya perkataan.”
6. Ghibah
Tanda degradasi ruhiyah berikutnya adalah ghibah. Yakni ketika seorang aktifis dakwah membincangkan hal-hal yang tak disukai seadainya didengar oleh orang yang dibincangkan. Ghibah juga menjadi tanda memudarnya ukhuwah sehingga ketika ada kelemahan, kekurangan atau kesalahan aktifis dakwah, yang bersangkutan tidak diingatkan dan dikoreksi, malah aibnya disebarkan.
“Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al Hujurat : 12)
7. Hasad (dengki)
Hasad kepada sesama aktifis dakwah umumnya sulit ditemui pada fase awal atau perintisan dakwah. Di masa-masa sulit seperti itu, ketika semua aktifis dakwah berjuang “mati-matian” dalam kesulitan, hasad adalah penyakit hati yang sangat langka.
Namun, seiring dengan kemajuan dakwah, terbukanya kesempatan, dan teraksesnya kekuasaan, hasad bisa menjadi ancaman. Nah, aktifis dakwah yang tidak suka dengan kemajuan saudaranya, kesuksesannya, jabatannya, kekuasaannya, lalu berupaya menghilangkan nikmat itu; itulah hasad yang menjadi tanda degradasi ruhiyah. Bahkan saat ketidaksukaan muncul saja, hanya karena alasan dunia –mengapa dia dan bukan saya- itu saja sudah sangat mengkhawatirkan bahwa keruntuhan ruhiyah kita sedang berjalan.
8. Sering lalai dan mencari-cari alasan
Lalai terhadap komitmen amal ibadah yaumiyahnya, lalai terhadap amanahnya, lalai syura dakwahnya, lalai agenda pekanannya, lalu berupaya mencari alasan pembenar agar bisa disebut udzur adalah bagian dari tanda degradasi ruhiyah. Demikian pula saat aktifis dakwah mencari-cari celah atau menabrak hal-hal makruh dan syubhat sehingga akhirnya terjerembab dalam dosa dan pelanggaran.
“Seorang hamba takkan mencapai derajat ketaqwaan, sehingga ia meninggalkan perkara mubah baginya karena khawatir terjerumus masalah yang mengandung dosa.” (HR. Tirmidzi)
9. Suka popularitas, tak semangat dalam amal rahasia
Di saat mihwar dakwah telah sampai pada mihwar muasasi, gerbang amal amah terbuka gegap gempita. Banyak peluang popularitas di sana, banyak kemasyhuran menanti pelakunya. Jika pada saat seperti ini agenda dakwah khas dinomorduakan, tak ada gairah dan semangat menempuhnya, ketahuilah bahwa itu bagian dari riya’ yang menunjukkan degradasi ruhiyah kita.
10. Menjauhi syura
Jika Anda tak lagi menyukai syura, ingin menghasilkan keputusan dakwah sendiri, ingin mengambil kebijakan sendiri, sangat boleh jadi saat itu ruhiyah sedang melemah. Sebab ia hanya bermuara pada dua hal; pertama, menganggap orang lain dan jamaah dakwah tidak lebih baik dan lebih pintar dari Anda. Artinya ujub dan takabur tengah menjangkiti. Kedua, timbul keinginan untuk “berkuasa” diantaranya dengan bebas menentukan segalanya, termasuk menentukan arah dakwah demi kepentingan pribadi.
Syura adalah prinsip dalam amal jamai dan harus selalu ditegakkan dalam semua marhalah yang dilalui. “..sedang urusan mereka (diputuskan) dengan syura diantara mereka...” (QS. Asy Syura : 38). [AM09]
Sumber http://www.bersamadakwah.com/2012/03/10-tanda-degradasi-ruhiyah-aktifis.html
Wednesday, April 4, 2012
When my mom came
Last year, after I gave birth to Rayhan. Two weeks after that my mom come from Indonesia. Since Rayhan is still very young, I couldn't go anywhere. My mom stayed for 2 months in here. After 1.5 months before my mom came back to Indonesia, we visited Kobe tower. Together with my brother in law who came to pick up my mother. In that time, summer season so it doesn't matter for Rayhan.
Ayah not so fat in that time. I think he should do diet. But how can, since I always cook for him he he....:D
Ayah not so fat in that time. I think he should do diet. But how can, since I always cook for him he he....:D
Black forest
This is my biggest blackforest that I ever
made. I made it for the farewell party of Supanji’s family, also for the child
who has birthday in that time. This is from 1 recipe blackforest, but I divided
into 2 baking pan (size 18 cm). I covered with whipped cream and cheese. There are
Indonesian flag and NAIST’s logo in there. I really excited when I made it. Everyone
like it especially the children. Here the picture…
Rayhan GTM lagi??
Hmm...Rayhan Rayhan bunda akhir2 ini bingung masak untuk anak bunda ini. Makannya sedikit dan maunya roti. Tapi setidaknya dia mau makan sih. Ga GTM2 banget. Nah mau tau tentang GTM simak infonya dari link ini.
Gerakan Tutup Mulut nggak cuman dilakukan demonstran yang mencoba menuntut sesuatu. Tapi juga oleh bayi-balita usia 9 Bulan – 3 Tahun dengan alasan yang kurang lebih sama. Menginginkan sesuatu, menuntut sesuatu, merasakan sesuatu yang ingin mereka ungkapkan pada kita – Orang tuanya.
Tema ini seriiiiiiiing sekali mondar-mandir di milis MPASI Rumahan, hampir setiap minggu passssti ada pembahasan soal GTM pada bayi yang baru belajar makan sampai pada balita-nya yang tiba-tiba emoh buka mulut untuk makan. Kalo hal ini berlangsung lama, tombol panik mulai menyala.
Soal makan ini ternyata gampang-gampang susah dan susah-susah gampang. Jadi di HUT 3 Milis MPASI Rumahan& Mamaku Koki Handal, kami sepakat untuk menghadirkan tema GTM serta pembahasannya dari sisi klinis oleh momod paling ganteng *soalnya satu-satunya laki-laki* di Milis MPASI Rumahan – dr Yossi Arioseno- dan pembahasan dari sisi psikologis dibawakan dengan riang gembira oleh mbak Alzena Masykouri, MPsi.
Stress? Pasti lah.. wong anak ga mau makan, gimana kalo nanti sakit? Gimana kalo nanti berat badannya turun? Wah dimarahin dokter nih, dikatain jadi ibu ngak becus deh.. aduh.. aduh.. aduh… Lalu bikin status di FB, Twitter “hik hik… anakku GTM. Nggak mau makan… gimana ini?”
Hehhe… daripada nulis status nggak penting, lebih baik baca terus artikel ini
APA SIH GTM?
Menurut mbak Alzena Masykouri, MPsi – GTM adalah suatu istilah yang diberikan pada perilaku anak, biasanya berusia di bawah 3 tahun, yang menolak untuk makan. Kenapa kebanyakan berusia di bawah 3 tahun, karena anak-anak usia 3 tahun ke atas biasanya sudah terampil untuk menyampaikan keinginannya secara lisan. Dengan mengutarakan perasaan atau keinginannya secara lisan, tentunya lebih mudah bagi orang lain (baca : orang tua dan pengasuh) untuk memahami keinginannya. Sedangkan, pada anak usia batita (bawah tiga tahun), kemampuan verbal yang masih terbatas menghalanginya untuk dapat menyampaikan keinginannya secara lisan. Akibatnya, mereka memilih untuk menunjukkan perasaan dan keinginannya dengan perilakunya. Tentu kita masih ingat dengan ‘temper tantrum’? Nah, GTM dan ‘temper tantrum’ adalah bentuk perilaku anak untuk menunjukkan keinginannya. GTM biasanya terjadi di masa-masa bayi melakukan pengendalian terhadap apa yang dia inginkan dari orang lain. Berbeda dengan bayi-bayi yang sedang dalam masa eksplorasi dimana semuaaaaaa benda dimasukkan ke mulut.
PEGANG TEGUH PRINSIP INI
Pertama, yang kita harus camkan adalah: Makan bukan hanya merupakan kebutuhan fisik, tapi juga kebutuhan sosial. Belajar makan adalah pembelajaran hidup terstruktur pertama bagi bayi. Jadi landasannya harussss kuat untuk membuat habit makan yang baik. Maksudnya apa sih pembelajaran hidup terstruktur itu?
Dalam proses belajar makan, anak diajarkan untuk selalu makan pada waktu tertentu, dengan posisi duduk (karena itu syarat mulai MP adalah setelah anak bisa duduk menopang kepala dengan tegak), di tempat makan (meja, highchair), membuka mulut, memasukkan makanan, mengunyah, menelan. Kedengarannya mudah, tapi sebetulnya nggak sesimpel itu. Kebiasaan baik saat makan juga perlu diajarkan seperti tertib saat makan, makan nggak boleh sambil disambi nonton TV, bermain dll. Duhhh.. pasti banyak yang udah jleb-jleb-jleb ya? hahah… tenaaang…
Kedua: Beri Contoh. Makan bersama-sama keluarga adalah pembelajaran makan yang sangat baik, karena anak akan mencontoh apa yang orang dewasa lakukan. Bercerita tentang makanan apa yang dimakan pada juga merupakan hal yang baik. Ajarkan bahwa makan adalah kebutuhan, bukan kewajiban. Jadi biarkan anak merasakan dan mengerti konsep “Lapar”, artinya jangan membuat porsi makanan yang fantastis. Lebih baik belikan sedikit tapi kalau kurang ditambah daripada membuat porsi besar tapi anak nggak bisa habiskan yang akibatnya bikin kita stress karena menganggap anak makannya nggak banyak dan bikin anak rewel karena dipaksa makan padahal sudah kenyang. Makan bukan kejar setoran
Jadi.. apa dong langkah selanjutnya?
TENANG DAN LOGIS
Gimana bisa tenaaaaang!!!!???????
Tenaaang, jangan esmosi dulu. Terus baca artikel ini. Kita harus memberi pemahaman terus menerus pada anak kita tentang konsep “lapar” itu. Biasanya, untuk anak yang lebih besar terkadang mereka nggak mau makan makanan padat. Tapi kalau lapar mereka akan minta susu yang rasanya lebih enak dan tinggal “glek”. Disinilah diperlukan pembelajaran pada anak (dan konsistensi orang tua) untuk memberi pemahaman pada anak bahwa yang mereka rasakan adalah “lapar” dan harus “makan”. Bukan hanya minum susu. Memang sih pasti bikin emosi jiwa tak terhingga “menyadarkan” anak soal ini. Tapi… sudahkan Mama mengajarkan hal-hal esensial, tahukah Mama bahwa multitasking pada bayi adalah hal yang seharusnya tidak dilakukan? Maksudnya, bayi makan sambil nonton TV, jalan-jalan, bermain, berlari-lari.
Penting untuk mengajarkan pada anak untuk selalu berkonsentrasi pada kegiatan makan yang dia lakukan. Batasi waktu makan tidak lebih dari 30 menit, makan sesuai apa yang ada dan jangan pernah memberikan “suap” berupa makanan lain yang lebih disukai anak. Misal : “Kalo udah habis, nanti Mama kasih cokelat ya”. Susah? tentunyaaa… apalagi kalo yang sudah terlanjur punya kebiasaan makan yang salah. Tapi, konsistensi kita sebagai orangtua /pengasuh yang harus ditega-tegain . Yang pengen punya anak kita juga kan, Ma..Pa…?
Lalu, jangan langsung panik kalau anak GTM. GTM terjadi karena 2 sebab utama: Sebab organik dan anorganik.
Sebab Organik merupakan sebab yang berhubungan langsung dnegan organ makan anak, misalnya mulut sariawan, gusi pedih karena mau tumbuh gigi, radang , dll. Sedangkan sebab anorganik meliputi keadaan psikologis anak, suasana hati anak dan pengasuh, suasana lingkungan, dll. Cek dulu, siapa tahu anaknya memang lagi sariawan atau tumbuh gigi lalu sesuaikan jenis makanan yang bisa menyamankan namun memenuhi kecukupan gizi-nya.
Itulah mengapa jurnal makanan menjadi hal yang penting. Nggak perlu mendetail sih, yang penting kita punya sebuah buku yang berisi tentang catatan harian makanan apa yang dimakan, dimasak apa, dan bagaimana reaksinya. Lalu, saat makan usahakan selalu berkomunikasi dan selalu senyum sebelum memulai makan. Jadikan acara makan menjadi waktu yang menyenangkan bagi anak dan pengasuh. Nggak bisa memungkiri sih, kita kadang (atau seringkali?) nggak sabar menunggu anak membuka mulut untuk makan sementara kita perlu kerja ini-itu. Kalau nggak habis kok buang-buang makanan. Nunggu habis lama. Nggak dihabiskan takut kelaparan … dilemanyaaaa….
dr. Yossi Arioseno mengatakan, janganlah kita terpaku menghitung asupan pada hari itu saja, tapi kita lihat saja asupan kecukupan gizi selama seminggu. Lalu dari segi klinis, dr Yossi mengatakan bahwa jangan menilai anak kurus, kurang gizi, malnutrisi, hanya dari penampakan luarnya saja. Selalu cek paling tidak di KMS atau growth-chart. Kalau terjadi hal yang serius bisa hubungi tenaga profesional seperti dokter anak ataupun ahli gizi.
Dari seminar ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak GTM:
1. Temukan sebabnya.
Apakah karena sebab organik atau anorganik. Kalau sebabnya organik (sariawan, radang tenggorokan) segera atasi dan buatlah makanan-makanan yang tidak mengiritasi sariawan atau radang-nya. Kalau sebabnya anorganik memang lebih susah mengatasinya. Tapi susah bukan berarti nggak bisa lho!
Kalau anak jadi susah makan karena ayahnya pergi, atau ganti pengasuh, berikan pengertian pada anak. Ajak anak ngobrol bahwa kita tahu perasaannya yang sedang sedih, rindu, tapi harus tetap makan supaya tetap sehat. Hiburlah anak, ajak bicara, walau mungkin Mama dan Papa menganggap bayi tidak mengerti apa yang kita bicarakan tapi percaya deh.. mereka paham lho. Dan seperti manusia yang sudah besar, mereka juga ingin dipahami. Kalau memang sudah berkelanjutan masalahnya, bawa ke psikolog untuk dianalisa apa sebetulnya yang membuat anak jadi tidak mau makan sama sekali.
2. Less Is More
Beri makan anak dalam porsi sedikit-sedikit tapi sering lebih membuat Mama-Papa-Pengasuh-Anak tidak stress daripada kekeuh memberikan makan 3 kali sehari dalam porsi “normal” dan tidak habis.
3. Susu bukan pengganti makanan!
Kadang kita tergoda, kalau anak nggak mau makan lalu kita ganti dengan susu. Ingat lho, susu bukan pengganti makanan padat. Susu adalah penyeimbang kebutuhan gizi, jadi tetap ajarkan anak untuk makan jika lapar. Bukan minum susu untuk membuatnya kenyang. Berikan pengertian bahwa kalau lapar, kamu harus makan.
Misalnya nih, anak minta susu padahal belum makan. Kita sebaiknya berkata “Dek, itu namanya lapar. Kalau lapar kita harus makan dulu ya..bukan minum susu. Yuk makan bersama”
Biasakan untuk memberikan susu dengan komposisi gizi yang lengkap setelah anak selesai makan makanan padat sebagai pelengkap dan penyeimbang bukan pengganti makanan padat
4. Waktu makan = Waktu menyenangkan
Mulai dengan SENYUM, ditambah sabar dan tenang. Bercerita tentang makanan seperti: “Dek, ini namanya bayam… bayam itu warnanya hijau dan sehat sekali karena membuat kita kuat…” atau “Dek, ikan ini hidupnya di laut lho..laut itu punya kandungan gizi yang bagus supaya adek tetap sehat dan bisa main sama Mama”
Kedengerannya lebay ya… tapi perrrrrrcaya deh Ma, Pa… kalau kita santai dan tenang, anak pun merasa tenang makan bersama kita. Walau begitu tetap tegakkan aturan bahwa pada saat makan nggak boleh disambi *duh apa ya bahasanya* sambil nonton tv, mewarnai, mengalihkan perhatian, bahkan jalan-jalan. Ingat bahwa membatasi waktu makan juga sama pentingnya dengan aturan makan yang pertama tadi.
5. Berikan pilihan
Ini berlaku untuk anak yang sudah mampu bicara dan mengungkapkan preferensinya. Berikan anak kesempatan untuk memilih apa yang mau ia makan tapi kita tetap sebagi pemegang kontrol, jangan berikan pilihan terbuka. Ini contohnya:
katakan “Adek mau makan sayur bening sama ayam goreng ATAU opor ayam dan buncis rebus?”
jangan katakan “Adek mau makan apa?”
Anak akan memilih makanan yang dia sukai, dan akan cenderung yang itu-itu lagi. Kalau sudah begitu yang ada kita berantem deh sama anak
Ini juga melatih anak untuk berani mengemukakan keinginan serta bernegosiasi.
Yang perlu diingat, setiap anak itu unik. Penanganan sebuah masalah pada satu anak mungkin tidak berlaku pada anak lain. Seru dan menantang ya jadi orang tua. Semoga sekelumit artikel ini bisa sedikit melegakan Mama dan Papa kece yang sedang dilanda GTM anak no need to worry. Tetap tenang dan logis, badai GTM akan segera berlalu.
Gerakan Tutup Mulut nggak cuman dilakukan demonstran yang mencoba menuntut sesuatu. Tapi juga oleh bayi-balita usia 9 Bulan – 3 Tahun dengan alasan yang kurang lebih sama. Menginginkan sesuatu, menuntut sesuatu, merasakan sesuatu yang ingin mereka ungkapkan pada kita – Orang tuanya.
Tema ini seriiiiiiiing sekali mondar-mandir di milis MPASI Rumahan, hampir setiap minggu passssti ada pembahasan soal GTM pada bayi yang baru belajar makan sampai pada balita-nya yang tiba-tiba emoh buka mulut untuk makan. Kalo hal ini berlangsung lama, tombol panik mulai menyala.
Soal makan ini ternyata gampang-gampang susah dan susah-susah gampang. Jadi di HUT 3 Milis MPASI Rumahan& Mamaku Koki Handal, kami sepakat untuk menghadirkan tema GTM serta pembahasannya dari sisi klinis oleh momod paling ganteng *soalnya satu-satunya laki-laki* di Milis MPASI Rumahan – dr Yossi Arioseno- dan pembahasan dari sisi psikologis dibawakan dengan riang gembira oleh mbak Alzena Masykouri, MPsi.
Stress? Pasti lah.. wong anak ga mau makan, gimana kalo nanti sakit? Gimana kalo nanti berat badannya turun? Wah dimarahin dokter nih, dikatain jadi ibu ngak becus deh.. aduh.. aduh.. aduh… Lalu bikin status di FB, Twitter “hik hik… anakku GTM. Nggak mau makan… gimana ini?”
Hehhe… daripada nulis status nggak penting, lebih baik baca terus artikel ini
APA SIH GTM?
Menurut mbak Alzena Masykouri, MPsi – GTM adalah suatu istilah yang diberikan pada perilaku anak, biasanya berusia di bawah 3 tahun, yang menolak untuk makan. Kenapa kebanyakan berusia di bawah 3 tahun, karena anak-anak usia 3 tahun ke atas biasanya sudah terampil untuk menyampaikan keinginannya secara lisan. Dengan mengutarakan perasaan atau keinginannya secara lisan, tentunya lebih mudah bagi orang lain (baca : orang tua dan pengasuh) untuk memahami keinginannya. Sedangkan, pada anak usia batita (bawah tiga tahun), kemampuan verbal yang masih terbatas menghalanginya untuk dapat menyampaikan keinginannya secara lisan. Akibatnya, mereka memilih untuk menunjukkan perasaan dan keinginannya dengan perilakunya. Tentu kita masih ingat dengan ‘temper tantrum’? Nah, GTM dan ‘temper tantrum’ adalah bentuk perilaku anak untuk menunjukkan keinginannya. GTM biasanya terjadi di masa-masa bayi melakukan pengendalian terhadap apa yang dia inginkan dari orang lain. Berbeda dengan bayi-bayi yang sedang dalam masa eksplorasi dimana semuaaaaaa benda dimasukkan ke mulut.
PEGANG TEGUH PRINSIP INI
Pertama, yang kita harus camkan adalah: Makan bukan hanya merupakan kebutuhan fisik, tapi juga kebutuhan sosial. Belajar makan adalah pembelajaran hidup terstruktur pertama bagi bayi. Jadi landasannya harussss kuat untuk membuat habit makan yang baik. Maksudnya apa sih pembelajaran hidup terstruktur itu?
Dalam proses belajar makan, anak diajarkan untuk selalu makan pada waktu tertentu, dengan posisi duduk (karena itu syarat mulai MP adalah setelah anak bisa duduk menopang kepala dengan tegak), di tempat makan (meja, highchair), membuka mulut, memasukkan makanan, mengunyah, menelan. Kedengarannya mudah, tapi sebetulnya nggak sesimpel itu. Kebiasaan baik saat makan juga perlu diajarkan seperti tertib saat makan, makan nggak boleh sambil disambi nonton TV, bermain dll. Duhhh.. pasti banyak yang udah jleb-jleb-jleb ya? hahah… tenaaang…
Kedua: Beri Contoh. Makan bersama-sama keluarga adalah pembelajaran makan yang sangat baik, karena anak akan mencontoh apa yang orang dewasa lakukan. Bercerita tentang makanan apa yang dimakan pada juga merupakan hal yang baik. Ajarkan bahwa makan adalah kebutuhan, bukan kewajiban. Jadi biarkan anak merasakan dan mengerti konsep “Lapar”, artinya jangan membuat porsi makanan yang fantastis. Lebih baik belikan sedikit tapi kalau kurang ditambah daripada membuat porsi besar tapi anak nggak bisa habiskan yang akibatnya bikin kita stress karena menganggap anak makannya nggak banyak dan bikin anak rewel karena dipaksa makan padahal sudah kenyang. Makan bukan kejar setoran
Jadi.. apa dong langkah selanjutnya?
TENANG DAN LOGIS
Gimana bisa tenaaaaang!!!!???????
Tenaaang, jangan esmosi dulu. Terus baca artikel ini. Kita harus memberi pemahaman terus menerus pada anak kita tentang konsep “lapar” itu. Biasanya, untuk anak yang lebih besar terkadang mereka nggak mau makan makanan padat. Tapi kalau lapar mereka akan minta susu yang rasanya lebih enak dan tinggal “glek”. Disinilah diperlukan pembelajaran pada anak (dan konsistensi orang tua) untuk memberi pemahaman pada anak bahwa yang mereka rasakan adalah “lapar” dan harus “makan”. Bukan hanya minum susu. Memang sih pasti bikin emosi jiwa tak terhingga “menyadarkan” anak soal ini. Tapi… sudahkan Mama mengajarkan hal-hal esensial, tahukah Mama bahwa multitasking pada bayi adalah hal yang seharusnya tidak dilakukan? Maksudnya, bayi makan sambil nonton TV, jalan-jalan, bermain, berlari-lari.
Penting untuk mengajarkan pada anak untuk selalu berkonsentrasi pada kegiatan makan yang dia lakukan. Batasi waktu makan tidak lebih dari 30 menit, makan sesuai apa yang ada dan jangan pernah memberikan “suap” berupa makanan lain yang lebih disukai anak. Misal : “Kalo udah habis, nanti Mama kasih cokelat ya”. Susah? tentunyaaa… apalagi kalo yang sudah terlanjur punya kebiasaan makan yang salah. Tapi, konsistensi kita sebagai orangtua /pengasuh yang harus ditega-tegain . Yang pengen punya anak kita juga kan, Ma..Pa…?
Lalu, jangan langsung panik kalau anak GTM. GTM terjadi karena 2 sebab utama: Sebab organik dan anorganik.
Sebab Organik merupakan sebab yang berhubungan langsung dnegan organ makan anak, misalnya mulut sariawan, gusi pedih karena mau tumbuh gigi, radang , dll. Sedangkan sebab anorganik meliputi keadaan psikologis anak, suasana hati anak dan pengasuh, suasana lingkungan, dll. Cek dulu, siapa tahu anaknya memang lagi sariawan atau tumbuh gigi lalu sesuaikan jenis makanan yang bisa menyamankan namun memenuhi kecukupan gizi-nya.
Itulah mengapa jurnal makanan menjadi hal yang penting. Nggak perlu mendetail sih, yang penting kita punya sebuah buku yang berisi tentang catatan harian makanan apa yang dimakan, dimasak apa, dan bagaimana reaksinya. Lalu, saat makan usahakan selalu berkomunikasi dan selalu senyum sebelum memulai makan. Jadikan acara makan menjadi waktu yang menyenangkan bagi anak dan pengasuh. Nggak bisa memungkiri sih, kita kadang (atau seringkali?) nggak sabar menunggu anak membuka mulut untuk makan sementara kita perlu kerja ini-itu. Kalau nggak habis kok buang-buang makanan. Nunggu habis lama. Nggak dihabiskan takut kelaparan … dilemanyaaaa….
dr. Yossi Arioseno mengatakan, janganlah kita terpaku menghitung asupan pada hari itu saja, tapi kita lihat saja asupan kecukupan gizi selama seminggu. Lalu dari segi klinis, dr Yossi mengatakan bahwa jangan menilai anak kurus, kurang gizi, malnutrisi, hanya dari penampakan luarnya saja. Selalu cek paling tidak di KMS atau growth-chart. Kalau terjadi hal yang serius bisa hubungi tenaga profesional seperti dokter anak ataupun ahli gizi.
Dari seminar ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak GTM:
1. Temukan sebabnya.
Apakah karena sebab organik atau anorganik. Kalau sebabnya organik (sariawan, radang tenggorokan) segera atasi dan buatlah makanan-makanan yang tidak mengiritasi sariawan atau radang-nya. Kalau sebabnya anorganik memang lebih susah mengatasinya. Tapi susah bukan berarti nggak bisa lho!
Kalau anak jadi susah makan karena ayahnya pergi, atau ganti pengasuh, berikan pengertian pada anak. Ajak anak ngobrol bahwa kita tahu perasaannya yang sedang sedih, rindu, tapi harus tetap makan supaya tetap sehat. Hiburlah anak, ajak bicara, walau mungkin Mama dan Papa menganggap bayi tidak mengerti apa yang kita bicarakan tapi percaya deh.. mereka paham lho. Dan seperti manusia yang sudah besar, mereka juga ingin dipahami. Kalau memang sudah berkelanjutan masalahnya, bawa ke psikolog untuk dianalisa apa sebetulnya yang membuat anak jadi tidak mau makan sama sekali.
2. Less Is More
Beri makan anak dalam porsi sedikit-sedikit tapi sering lebih membuat Mama-Papa-Pengasuh-Anak tidak stress daripada kekeuh memberikan makan 3 kali sehari dalam porsi “normal” dan tidak habis.
3. Susu bukan pengganti makanan!
Kadang kita tergoda, kalau anak nggak mau makan lalu kita ganti dengan susu. Ingat lho, susu bukan pengganti makanan padat. Susu adalah penyeimbang kebutuhan gizi, jadi tetap ajarkan anak untuk makan jika lapar. Bukan minum susu untuk membuatnya kenyang. Berikan pengertian bahwa kalau lapar, kamu harus makan.
Misalnya nih, anak minta susu padahal belum makan. Kita sebaiknya berkata “Dek, itu namanya lapar. Kalau lapar kita harus makan dulu ya..bukan minum susu. Yuk makan bersama”
Biasakan untuk memberikan susu dengan komposisi gizi yang lengkap setelah anak selesai makan makanan padat sebagai pelengkap dan penyeimbang bukan pengganti makanan padat
4. Waktu makan = Waktu menyenangkan
Mulai dengan SENYUM, ditambah sabar dan tenang. Bercerita tentang makanan seperti: “Dek, ini namanya bayam… bayam itu warnanya hijau dan sehat sekali karena membuat kita kuat…” atau “Dek, ikan ini hidupnya di laut lho..laut itu punya kandungan gizi yang bagus supaya adek tetap sehat dan bisa main sama Mama”
Kedengerannya lebay ya… tapi perrrrrrcaya deh Ma, Pa… kalau kita santai dan tenang, anak pun merasa tenang makan bersama kita. Walau begitu tetap tegakkan aturan bahwa pada saat makan nggak boleh disambi *duh apa ya bahasanya* sambil nonton tv, mewarnai, mengalihkan perhatian, bahkan jalan-jalan. Ingat bahwa membatasi waktu makan juga sama pentingnya dengan aturan makan yang pertama tadi.
5. Berikan pilihan
Ini berlaku untuk anak yang sudah mampu bicara dan mengungkapkan preferensinya. Berikan anak kesempatan untuk memilih apa yang mau ia makan tapi kita tetap sebagi pemegang kontrol, jangan berikan pilihan terbuka. Ini contohnya:
katakan “Adek mau makan sayur bening sama ayam goreng ATAU opor ayam dan buncis rebus?”
jangan katakan “Adek mau makan apa?”
Anak akan memilih makanan yang dia sukai, dan akan cenderung yang itu-itu lagi. Kalau sudah begitu yang ada kita berantem deh sama anak
Ini juga melatih anak untuk berani mengemukakan keinginan serta bernegosiasi.
Yang perlu diingat, setiap anak itu unik. Penanganan sebuah masalah pada satu anak mungkin tidak berlaku pada anak lain. Seru dan menantang ya jadi orang tua. Semoga sekelumit artikel ini bisa sedikit melegakan Mama dan Papa kece yang sedang dilanda GTM anak no need to worry. Tetap tenang dan logis, badai GTM akan segera berlalu.
Tuesday, April 3, 2012
Ayam goreng pedas
Menu kesekian kali dari ayam. Sampe bosen ngolah ayam boneless. Habis yang tersedia dan paling murah ya boneless ini (ga juga ding). Sebenernya cuma pengen digoreng dan dibalado. Tapi Sendy (pemesan katering setia) lagi gak bisa makan pedas. Dan kalo boneless digoreng gitu aja jadinya keras. So ayamnya dipotong dadu dan dilumuris sagu baru digoreng. Sausnya yang asal campur aja.
Tapi begini kira2 resepnya...
Bahan:
ayam boneless potong dadu
sagu/katakuriko
Putih telur (kalo gak ada usus cair/air juga gpp)
maizena/corn starch
Saus:
Bawang bombay
Bawang putih
Sambal jadi (stok yang ada)
saus tomat
saus sambal pedas thailand
garam dan lada
air
larutan sagu/maizena (untuk mengentalkan)
Caranya: Ayam diberi garam dan lada, aduk rata. Masukkan kocokan putih telur. Baru dimasukkan ke campuran tepung (bisa dikasih lada dan garam sedikit campuran tepungnya). Goreng dalam minyak banyak.
Sausnya: Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum. Masukkan semua bumbu dan air. Aduk sampai rata dan terakhir kentalkan dengan larutan maizena. Masukkan ayam dan aduk rata.
Voila, jadi deh....
Kata Sendy, ayamnya enak. Crispynya pas, layak disimpan resepnya. Yo wis disimpan baik2, since she is a picky eater. Kritikus masakan kelas wahid...
Tapi begini kira2 resepnya...
Bahan:
ayam boneless potong dadu
sagu/katakuriko
Putih telur (kalo gak ada usus cair/air juga gpp)
maizena/corn starch
Saus:
Bawang bombay
Bawang putih
Sambal jadi (stok yang ada)
saus tomat
saus sambal pedas thailand
garam dan lada
air
larutan sagu/maizena (untuk mengentalkan)
Caranya: Ayam diberi garam dan lada, aduk rata. Masukkan kocokan putih telur. Baru dimasukkan ke campuran tepung (bisa dikasih lada dan garam sedikit campuran tepungnya). Goreng dalam minyak banyak.
Sausnya: Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum. Masukkan semua bumbu dan air. Aduk sampai rata dan terakhir kentalkan dengan larutan maizena. Masukkan ayam dan aduk rata.
Voila, jadi deh....
Kata Sendy, ayamnya enak. Crispynya pas, layak disimpan resepnya. Yo wis disimpan baik2, since she is a picky eater. Kritikus masakan kelas wahid...
Monday, April 2, 2012
Is it nursing strike???
I don’t know what happen with him. Is it
nursing strike?? It’s happen when the baby refused to have breastfeeding with
his own mom. I just feel so sad when he cried without stopping while I tried to
give him breastfeeding. But when his father holded him, he suddenly stop
crying. I just can go back to lab with confusing feel and feel so sad.
Bento #5 Nasi Lemak
Hari ini bento Nasi lemak. Begitu menu ditawarkan banyak deh yang berminat terutama temen Malaysia. Sebenernya jadi lebih simpel dibandingkan isian nasi uduk. Untuk nasi lemak ini ditemani kacang goreng, teri goreng, telur rebus, sambal terasi dan timun.
April come
Bulan April kembali lagi. Bulan baru mudah2an penuh berkah. Memulai kehidupan seorang mahasiswa tanpa beasiswa. Change the status from RA to TA. Mudah2an tanpa tekanan bisa lebih nyantai, tapi pasti melangkah dengan penuh optimisme.
Bunda ganbatte.....
Bunda ganbatte.....
Subscribe to:
Posts (Atom)