Wednesday, October 15, 2014

Genap 2 tahun usiamu putri kecilku

Ghafira Nadira Ahmad genap 2 tahun usiamu. Teringat 2 tahun yang lalu saat bunda melahirkanmu dalam suasana yang heroik :).
Saat itu bunda sedang berusaha menyelesaikan tugas belajar di negeri matahari terbit. Dan youtebinya atau due date maju 2 minggu dari perkiraan. Bunda msih ingat ketika 2 hari menjelang kelahiranmu. Bunda masih sempat periksa rutin satu mingguan. Saat itu hari jumat sore jadwal periksa rutinnya. Takasugi Sensei bilang kalo bunda sudah bukaan 4. Bunda langsung lemes mengingat hari sabtunya adalah bunda harus melakukan eksperimen ke Hyogo bersama Sensei besar bunda. Dan jadwal eksperimen ini sudah dirancang 2 bulan sebelumnya. Bunda juga sudah menyiapkan sampel untuk dibawa esok harinya.

Takasugi Sensei bilang kalo bayi bisa lahir kapan saja mengingat sudah bukaan 4 dan muncul kontraksi2. Tapi dengan mengucap Bismillah bunda pasrahkan semuanya pada Allah. Akhirnya bunda pulang ke rumah, ups salah ke lab lagi sambil tetap nyiapkan sampel yang mau bunda bawa sabtu paginya. Sepanjang malam bunda tak berhenti berdoa diberikan yang terbaik untuk kita semua. Alhamdulillah hari sabtu kita tetap berangkat menuju Hyogo Prefecture yangg jaraknya hampir 3 jam perjalanan dari Ikoma Nara. Sepanjang perjalanan mungkin yang paling nervous adalah ayah. Untung saja jalanan antara Nara dan Hyogo begitu mulusnya sehingga tidak menimbulkan goncangan2.

Sampai di tempat akhirnya bunda melakukan eksperimen Raman bersama Sensei besar dan Sensei lain di universitas Hyogo. Ada banyak variasi sampel yang harus dicoba. Bunda terus berdoa semoga semuanya baik2 saja. Eksperimen beru berakhir menjelang jam 6 sore. Itupun belum selesai karena masih harus dianalisis. Alhamdulillah Sensei membolehkan bunda pulang terlebih dahulu. Perjalanan belum selesai karena kita masih harus menempuh perjalanan panjang menuju rumah. Akhirnya jam 10 malam kita baru tiba di rumah. Kelegaan karena telah menyelesaikan satu urusan eksperimen penting dengan sensei besar. setidaknya bunda bisa tidur dengan nyaman malam ini. Minggunya ternyata Ghafira belum mau keluar juga walaupun sudah muncul kontraksi2. Akhirnya kita jalan2 belanja mencari kebutuhan bayi dan juga stok untuk makan. Malamnya saat menjelang tidur, mulai muncul kontraksi2 yang cukup sering. Akhirnya bunda dibawa ke Takasugi sensei, dan tak lama sejam kemudian lahirlah Ghafira. Putri cantik bunda yang dinanti2.
Lahir dengan penuh perjuangan dan harapannya Ghafira Nadira Ahmad menjadi anak yang sholihah, sehat dan kuat dalam menghadapi apapun.

Hari ini memang tak ada kue ataupun hadiah untuk putri kecilku. Hanya do`a dan harapan semoga Ghafira selalu sehat dan tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada agama dan orang tua.

Peluk sayang dari Bunda, Ayah dan Mas Rayhan




Friday, September 19, 2014

Kerinduan akan negeri sakura

Sudah hampir 1,5 tahun kami kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studi di negeri matahari terbit. Rasa rindu ingin kembali lagi kesana kadng hadir. Sekedar menengok tanah kelahiran dua buah hatiku yang makin tumbuh. Empat tahun bukan waktu yang singkat untuk melupakan semua kenangan yang pernah kubangun bersama suami tercinta.
Saat festival di Takayama Science Plaza

Makan bersama menjelang pulang ke tanah air
Disanalah awal mula kami hidup berumah tangga. Disanalah anak2 kami dilahirkan dan disanalah sejarah perjuangan kami menuntut ilmu ditorehkan. Lebay banget ya bahasanya.

Tapi rindu pengen kesana lagi untuk riset juga seakan menyeruak. Kapan ya bisa menyusuri jalan ini lagi...
Menyusuri jalan gedung Material Science
Gerbang kampus NAIST
Gedung Takayama Science Plaza bergambar Einstein
Halaman parkir dari gedung asrama

Wednesday, September 17, 2014

Merindukan transportasi umum yang nyaman

Sudah beberapa minggu ini sejak semester baru dimulai, bunda dan Rayhan punya hobi baru naik bis. Karena tempat penitipan masih di seputaran UGM, bunda menawarkan Rayhan untuk naik bis saat akan menjemput adiknya sambil menunggu ayah yang kadang ada jadwal ngajar sore. Ternyata hobi baru itu keterusan sehingga Rayhan sangat menikmati naik bis. Pernah suatu hari dijemput dengan mobil, eh Rayhan nangis minta naik bis saja.

Sebenernya sangat menyenangkan naik bis, hanya jumlah bisa yang terbatas dan waktu tunggu yang cukup lama jadi merasa kadang kurang efisien. Tapi karena Rayhan sangat menyukai dan juga bisa menjadi ajang ngedatenya bunda dan Rayhan, kami harus menyediakan waktu dan juga dana naik bis setiap harinya.

Angan melayang ketika beberapa tahun yang lalu sempat mencicipi hidup di Davis, California dan Nara, Jepang. Dua kota ini menyeuguhkan transportasi umum yang cukup nyaman. Ketika berada di Davis, dengan adanya bus yang terbatas, tetapi track untuk sepeda cukup nyaman tersedia. Sehingga jika tidak bisa menggunakan bis, sepeda bisa dengan nyaman digunakan di jalan raya, tanpa takut diserobot. Yang penting hindari highway saja karena itu cukup berbahaya. Bisa dibilang luas UC Davis itu hampir sama dengan UGM atau mungkin jauh lebih luas ya. Tapi area hijau dan lingkungannya sangat nyaman untuk bersepeda. Orang-orang lebih menyukai menggunakan sepeda dibandingkan kendaraan pribadi bermotor. Sehingga suasana macet dan polusi mungkin tidak terasa.
Kalaupun ada bis, itupun bisa kampus yang bisa digunakan gratis untuk pindah antar fakultas. Dengan jadwal bis yang teratur jam2nya. Sehingga bisa dengan mudah diperkirakan waktu tempuhnya.

Tidak berbeda dengan Davis, ketika di NAIST pun transportasi umum menjadi andalan bagi kami yang tidak punya mobil. Selain tarif parkir yang mahal, untuk memperoleh SIM di Jepang itu juga tidak mudah. Teringat suami yang harus mengambil 5 kali ujian SIM. Sangat2 ketat aturan yang diterapkan. Tapi walaupun tanpa mobil sebenarnya sangat nyaman menggunakan bis atau kereta di Jepang. Jika kita mau ke suatu tempat, jika sudah tahu jadwal jam bisnya, maka perkiraan waktu tempuh perjalanan bisa diprediksi. Mungkin karena itu orang Jepang dianggap sangat tepat waktu. Karena jadwal bisnya gak akan meleset satu menit pun. Jadi kalo molor dari jadwal bis ya tinggal dada dada aja sama bisnya, gak bakal mau nunggu.
Nyamannya berkereta di Jepang
Keretanya lagi sepi

Kembali ke transportasi di Jogja, membandingkan dengan 10 tahun lalu saat masih jadi mahasiswa, bis menjadi andalan untuk kemana2. Ketika kembali dari kuliah setahun yang lalu sempat shock culture, melihat begitu banyaknya kendaraan bersiliweran di jalanan jogja terutama UGM. Antara miris dan sedih juga, ini menunjukkan tingkat perekonomian yang semakin baik atau bagaimana. Bisa dilihat sekarang mungkin lebih dari 50% mahasiswa menggunakan kendaraan bermotor.

Sebagai ibu dari dua orang anak yang tidak bisa nyetir dan mengandalkan suami dan juga transportasi umum. Ada sedikit do`a dan harapan semoga ada kebijakan dari pemerintah Jogja umumnya dan pemerintah sleman khususnya untuk bisa melihat dan mengambil kebijakan terkait ini. Jujur saya memimpikan transportasi seperti di Jepang yang bener2 transportasi umum itu jadi andalan. Jadi saya mungkin tidak perlu belajar nyetir ketika harus mengantarkan anak2. Karena dengan memakai bis bisa juga menjadi tempat `wisata` bagi anak2.
Mimpi kan boleh aja ya, karena saya mencintai kota ini walaupun saya tidak dilahirkan disini. Dan berharap Jogja tidak berubah menjadi ibukota yang penuh dengan keruwetan dan kemacetan.

Thursday, August 28, 2014

Ketika Anak bertanya tentang Allah

Satu bacaan lagi yang kudu di save. Rayhan belum tanya2 tentang hal ini sih, makanya dibaca dan simpan dulu. Kalo gak nanti lupa he he...

KETIKA ANAK BERTANYA TENTANG ALLAH
Allah itu Siapa?
Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe).
Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya…
Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya:
Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?”
Tanya 2: “Bu, Bentuk Allah itu seperti apa?”
Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?”
Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?”
Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”
Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?”
Jawablah:
“Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
Tanya 2: “Bu, bentuk Allah itu seperti apa?”
Jangan jawab begini:
“Bentuk Allah itu seperti anu ..ini..atau itu….” karena jawaban seperti itu pasti salah dan menyesatkan.
Jawablah begini:
“Adek tahu ‘kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.. nah, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَٲجً۬ا‌ۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِ‌ۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬‌ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١١)
[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11)
[baca juga Melihat Tuhan]
Tanya 3: “Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah?“
Jangan jawab begini:
Karena Allah itu gaib, artinya barang atau sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Jawaban bahwa Allah itu gaib (semata), jelas bertentangan dengan ayat berikut ini.
Al-Hadid (57) : 3
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir; Yang Zahir dan Yang Batin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan gaibnya Allah dengan hantu, jin, malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan bahwa Allah itu nyata senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak terbantahkan.
Apalagi jika kita menggunakan diksi (pilihan kata) “barang” dan “sesuatu” yang ditujukan pada Allah. Bukankah sudah jelas dalil Surat Asy-Syura di atas bahwa Allah itu laysa kamitslihi syai’un; Allah itu bukan sesuatu; tidak sama dengan sesuatu; melainkan Pencipta segala sesuatu.
Meskipun segala sesuatu berasal dari Zat-Sifat-Asma (Nama)-dan Af’al (Perbuatan) Allah, tetapi Diri Pribadi Allah itu tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af’al. Diri Pribadi Allah itu tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad Saw. sekali pun. Hanya Allah yang tahu Diri Pribadi-Nya Sendiri dan tidak akan terungkap sampai akhir zaman di dunia dan di akhirat.
إِذۡ يَغۡشَى ٱلسِّدۡرَةَ مَا يَغۡشَىٰ (١٦) مَا زَاغَ ٱلۡبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ (١٧)
[Muhammad melihat Jibril] ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu Yang Meliputinya. Penglihatannya [Muhammad] tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak [pula] melampaui-Nya. (Q.S. An-Najm: 16-17)
{ini tafsir dari seorang arif billah, bukan dari saya pribadi. Allahua’lam}
Jawablah begini:
“Mengapa kita tidak bisa melihat Allah?”
Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil melatih adik comel berpikir retoris)
“Adik bisakah nampak matahari yang terang itu langsung? Tidak ‘kan..karena mata kita bisa jadi buta. Nah,melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi,Bagimana kita mau melihat Pencipta matahari itu. Iya ‘kan?!”
Atau bisa juga beri jawaban:
“Adek, lihat langit yang luas dan ‘besar’ itu ‘kan? Yang kita lihat itu baru secuil dari bentuk langit yang sebenarnya. Adek gak bisa lihat ujung langit ‘kan?! Nah, kita juga gak bisa melihat Allah karena Allah itu Pencipta langit yang besar dan luas tadi. Itulah maksud kata Allahu Akbar waktu kita salat. Allah Mahabesar.”
Bisa juga dengan simulasi sederhana seperti pernah saya ungkap di postingan “Melihat Tuhan”.
Silakan hadapkan bawah telapak tangan Adek ke arah wajah. Bisa terlihat garis-garis tangan Adek ‘kan? Nah, kini dekatkan tangan sedekat-dekatnya ke mata Adek. Masih terlihat jelaskah jemari Sobat setelah itu?
Kesimpulannya, kita tidak bisa melihat Allah karena Allah itu Mahabesar dan teramat dekat dengan kita. Meskipun demikian, tetapkan Allah itu ADA. “Dekat tidak bersekutu, jauh tidak ber-antara.”
Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?”
Jangan jawab begini:
“Nak, Allah itu ada di atas..di langit..atau di surga atau di Arsy.”
Jawaban seperti ini menyesatkan logika anak karena di luar angkasa tidak ada arah mata angin atas-bawah-kiri-kanan-depan-belakang. Lalu jika Allah ada di langit, apakah di bumi Allah tidak ada? Jika dikatakan di surga, berarti lebih besar surga daripada Allah…berarti prinsip "Allahu Akbar" itu bohong? [baca juga Ukuran Allahu Akbar]
ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ‌ۚ
Dia bersemayam di atas ’Arsy. <– Ayat ini adalah ayat mutasyabihat, yaitu ayat yang wajib dibelokkan tafsirnya. Kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal makna denotatif dan konotatif, nah.. ayat mutasyabihat ini tergolong makna yang konotatif.
Juga jangan jawab begini:
“Nak, Allah itu ada di mana-mana.”
Dikhawatirkan anak akan otomatis berpikiran Allah itu banyak dan terbagi-bagi, seperti para freemason atau politeis Yunani Kuno.
Jawablah begini:
“Nak, Allah itu dekat dengan kita. Allah itu selalu ada di hati setiap orang yang saleh, termasuk di hati kamu, Sayang. Jadi, Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada.”
[baca juga Mulai Saat Ini Jangan Sebut-sebut Lagi Yang Di Atas]
“Qalbun mukmin baitullah”, ‘Hati seorang mukmin itu istana Allah.” (Hadis)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.(Q.S. Al-Baqarah (2) : 186)
وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ‌ۚ
Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.(Q.S. Al-Hadiid: 4)
وَلِلّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجْهُ اللّهِ
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 115)
“Allah sering lho bicara sama kita..misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan Allah untukmu, Sayang.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
وَٱللَّهُ يَهۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ
Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah: 213)
Tanya 5: “Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?”
Jangan jawab begini:
“Karena kalau kamu tidak menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke neraka. Kalau kamu menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke surga.”
Jawaban seperti ini akan membentuk paradigma (pola pikir) pamrih dalam beribadah kepada Allah bahkan menjadi benih syirik halus (khafi). Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang menjadi ateis karena menurut akal mereka,”Masak sama Allah kayak dagang aja! Yang namanya Allah itu berarti butuh penyembahan! Allah kayak anak kecil aja, kalau diturutin maunya, surga; kalau gak diturutin, neraka!!”
“Orang yang menyembah surga, ia mendambakan kenikmatannya, bukan mengharap Penciptanya. Orang yang menyembah neraka, ia takut kepada neraka, bukan takut kepada Penciptanya.” (Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)
Jawablah begini:
“Nak, kita menyembah Allah sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberikan banyak kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas, gratis lagi.. kalau mesti bayar, ‘kan Ayah sama Ibu gak akan bisa bayar. Di sungai banyak ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua untuk kesenangan kita.
Kalau Adek gak nyembah Allah, Adek yang rugi, bukan Allah. Misalnya, kalau Adek gak nurut sama ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru.”
(Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِينَ
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam. (Q.S. Al-Ankabut: 6)
[baca juga Mengapa Allah Menciptakan Makhluk?]
Katakan juga pada anak:
“Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Allah, lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?!” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
“Kenapa, Bu?”
“Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal dunia, sedangkan Allah tidak pernah mati. Nah, kalau suatu hari Ayah atau Ibu meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Allah selalu ada untuk kamu. Nanti, Allah juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti sayangnya Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-temanmu.”
Dan mulai sekarang rajin-rajin belajar Iqra supaya nanti bisa mengaji Quran. Mengaji Quran artinya kita berbicara sama Allah. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis).
Allahu a’lam.

Wednesday, July 16, 2014

Mensyukuri segala nikmat dari Allah

Pernah gak kita berpikir kalo hidup orang lain tuh jauh lebih baik dari yang kita jalani. Bukan hanya dari segi materi, tapi mungkin secara tidak sadar kadang kita berpikir `beruntung ya dia...`, `enak ya dia..`, dll. Ada satu kata yang terbesit dengan sikap menerima dan mensyukuri apa yang kita punya yaitu qana`ah. Sikap qana’ah didefinisikan sebagai sikap merasa cukup, ridha atau puas atas karunia dan rezeki yang diberikan Allah SWT.  Qana’ah ialah kepuasan hati dengan rezeki yang ditentukan Allah.

Merasa cukup itu tidak berarti harus banyak ya. Mungkin saja cuma sedikit, tetapi dia merasa cukup dengan sedikitnya. Karena kadang kita itu selalu dilanda rasa was was, merasa kurang dan rasa2 gelisah yang lain. Sebelum menikah, saya termasuk orang yang alhamdulillah selalu tenang kalo ada uang di dompet. Berasa aman aja gitu. Setelah menikah, kayaknya semua harus direm. Termasuk rasa ingin belanja he he...Karena suami termasuk orang yang berpikir panjang kalo mau belanja2. Kalo saya sih kalo ada uang beli aja. Suami mengajarkan kalo belanja tuh apa perlunya. Untuk besok ya dipikir besok. Pokoknya uang di dompet ya untuk keperluan yang seperlunya. Bukan pelit menurut saya, tapi perhitungan hi hi.

Karena kan gaji masuk rekening, selain itu ada honor2 di luar gaji rekening. Prinsipnya suami kalo dompet mulai kosong berarti akan ada rezeki yang lain. Kalo emang dah mepet gak ada, ya ambil ATM he he. Nah, disinilah saya mulai memahami apa itu qana`ah yang sesungguhnya. Awal2 saya sempat protes sama suami karena konsep itu. Tapi lama2 saya mengerti, bahwa rasa tenang itu datang ketika kita bisa menerima dan bersyukur atas rezeki apapun yang Allah beri. Rezeki itu bisa jadi rasa aman, anak2 yang sehat, tenang dalam beribadah dan lain2.

The last but not the end, sebagai istri kita tuh harus bisa menerima apapun yang suami kasih. Dikit ya alhamdulillah, banyak juga alhamdulillah. Sikap qana`ah akan memberikan ketenangan pada kita dan membuat rasa2 galau sirna dalam hati. Cukup dengan apa yang sudah Allah beri, bersyukur karena banyak orang yang mungkin tidak seberuntung kita. Jangan lupa memberi pada yang membutuhkan.

 

Friday, June 13, 2014

Ring Pizza

Lama gak nulis disini mau cerita dikit tentang Pizza hari ini. Walaupun sudah sering buat pizza, kadang bosen juga dengan bentuknya yang begitu2 aja. Terus masalah yang lain adalah harga mozarella yang selangit (lebay deh..). Dan kalo model pizza konvensional pake keju cheddar biasa kan suka kering2 gitu. Terus pernah lihat di FB di wallnya Mbak Dwi bentuk pizza model ring. Kayaknya bisa dicoba tuh...
Kebetulan pagi ini Rayhan minta pizza. Karena bread maker lagi gak bisa idup akhirnya ngadonin pake tangan deh. Ternyata tidak sesulit yang dibayangkan ngadonin terigu yang gak nyampe 2 ons.
Hasilnya, ternyata pizza lebih empuk dan juga keju gak kering. Anak2 juga doyan dan 1 resep langsung habis. Terpaksa harus buat satu resep lagi untuk ayah sorenya.
Nah di percobaan kedua, nyoba campuran tepungnya dan juga karena keju tinggal sedikit ditambah campuran mayonese untuk atasnya. Ternyata juga lebih enak dan empuk...

Jadi ceritanya untuk mensiasati pemakaian keju mozarella, model pizza bentuk ini layak dicoba bagi para pecinta pizza. Here they are the recipe...

Bahan:
180 gr terigu protein tinggi (bisa dicampur tepung biasa)
2 sdt minyak olive
1 sdt ragi instan
140 ml air hangat (bisa gak kepake semua tergantung)
Garam (sejumput jari)

Saus:
Saus spaghetti bolognese
Keju parut
Mayonese

Caranya:
Campur terigu dan garam, aduk rata. Campurkan sisa bahan sambil diuleni. Air dikasih sedikit2 sampai adonan kalis (gak lembek). Setelah kalis, diamkan sejam.
Bentuk bulat dan iris delapan dari bagian tengah sampai pertengahan diameter adonan. Beri olesan saus. Taburi keju dan mayonese. Lipat dari tengah ke pinggir tiap potongannya.
Beri olesan kuning telur dan oven dalam suhu 200 dercel selama kurleb 10 menit.



Wednesday, April 30, 2014

Kala anak-anak di rumah

Kemarin anak2 di rumahkan. Karena kebetulan Rayhankun dan Nadirachan batuk pilek dan sedikit demam. Lagipula bunda sedang gak ada jadwal kuliah, nguji dan juga rapat. Jadi sepertinya lebih anak2 sama bunda di rumah.
Seperti biasa kalo anak2 di rumah harus nyari kegiatan yang menyenangkan buat semua. Yang pasti harus ada makanan lah ya....
Ya udah kebetulan masih penasaran sama resep donat J-co, pagi-pagi bunda masukin adonan ke bread maker. Jadi selama proses bisa ngapa2in.
Pas kebetulan Mbak Tukang ayam juga lewat, jadi sekalian merancang mau masak apa hari kemarin. Beli sayuran di warung juga.
Biasanya yang kudu distok adalah kentang, cemilan, dan juga lauk anak2. Kalo sayuran musti buat tiap hari.
Nah ceritanya, karena adonan donat sudah cukup fermentasi, maka dimasukkan bahan donat lain. Sambil nyiapin alat lain, bread maker ngadukin adonannya. Karena mau buat donat anak2 seperti biasa exciting `membantu`. Bisa dibayangkan kalo dua anak di dapur dan berebut adonan donat.
Alhasil donat yang harusnya bulat2 jadi berbentuk tidak karuan. Gpp lah namanya juga belajar.
Pas waktu nyemil, donatpun matang. Walaupun namanya donat tetep gak pake gula. Selain dah cukup manis, kalo dimakan anget2 kerasa kok manisnya dan juga gak kebanyakn gula yang berserakan (bundanya males beres2).

Setelah selesai makan donat, pindah mainan golf. Sebelum zuhur Rayhankun sudah mengeluh pengen bobok dan minta susu. Yo wis, alamat skip makan siang. Tapi gpp juga karena ngemil donatnya juga kebanyakan.
Saat Rayhankun tidur, Nadira `membantu` bunda jemur pakaian. Dasar anak perempuan, kalo lihat bunda sibuk, gak mau kalah. Pakaian yang sudah dikeringkan sebentar dipindahkan ke ember kecil dan dibawa ke tempat jemuran. Alhasil Nadirachan menyebar2 pakaian di lantai. Ya sudahhlah alamat bilas lagi karena pakaiannya jadi berdebu.

Setelah selesai nyuci dan solat, Nadirachan terlihat mengantuk. Akhirnya tak lama setelah itu tertidur dalam pelukan bunda. 

*cerita belum usai karena bunda harus buat RKAT dulu

Nugget ayam keju

Another freezer stock for kids. Akhir2 ini rajin nyetok di freezer. Berasa repotnya kalo gak nyetok, karena kadang pagi2 itu gak bisa ditebak mood anak-anak. Juga lebih praktis daripada beli makanan jadi, kasihan udah di penitipan makan seadanya masa di rumah juga beli sih. Pokoknya anak2 ada makanan untuk sarapan pagi. Seperti dulu Ibu juga selalu membiasakan sarapan pagi.
Jadi jam 6 makanan itu minimal kudu siap setidaknya untuk anak.
Nah kembali ke nugget, berhubung kalo beli ayam borongan, jadinya ayam dipisah2 dan diolah menjadi makanan yang berbeda2. Pokoknya judulnya nyetok deh.
Kepikiran nyetok nugget ayam, karena dah lama gak buat dan terakhir buatnya nugget udang. Ya udah deh seperti biasa Mbah Google jadi teman setia bunda bertanya tentang resep.

Pas anak2 tidur sambil ngolah ayam goreng tepung, nyambi juga buat nugget ayam ini. Resepnya diambil darimana lupa. Pokoknya katanya resep Pak wied yang terkenal itu.
Yuks disimak resepnya (inget ya resep disini sudah resep modifikasi)

Bahan:
500 gr ayam fillet (yang nguliti Mbak Tukang ayamnya, arigatou ne)
3 lembar roti tawar
350 Air/kaldu
Bawang putih
Bawang goreng

1 telur
1 sdm tepung kanji
Keju secukupnya
1 buah wortel, parut
Garam
Lada
Kaldu ayam

Balutan:
Telur
Tepung panir

Cara Membuat:
Blender ayam dengan air dan roti tawar. Masukkan semua bahan yang ada.
Kukus dalam loyang 15x15 sampai matang. Dinginkan.
Taruh kulkas untuk mengeraskan biar gampang dipotong-potong.
Potong sesuai selera, balut telur dan tepung panir.
Simpan dalam lemari es (kalo untuk stok taruh freezer)
Goreng sampai kecoklatan.

Tadi pagi berhubung Rayhan makannya gak banyak, bunda gorengin kentang dan nuggetnya. Alhamdulillah mau makan nugget banyak.

Dan tak lupa bunda goreng kentang dan nugget juga buat bekal Rayhan dan Nadira.
Foto menyusul ya, biasanya kalo pagi giri2 gak sempat makan, gak sempat foto.

Resep ayam goreng tepung

Rayhankun lagi suka ayam goreng krispi. Spesifiknya yang ayam paha. Cuma kesulitannya adalah kadang kalo gak diungkep ayamnya gak bakalan matang sempurna. So, bunda harus pake yang fillet ayamnya. Tapi ayam filet kan susah dicari disini, kudu ngulitin sendiri atau kalo lagi ketemu tukang ayam yang baik hati mau ngulitin dari tulangnya. Kalo di Jepang dulu mah ayamnya paling banyak yang filet, sampai habis ide ngolah ayam.
Beli di supa harga bisa tambah mahal. Kemarin pas liat FB ada resep dari Mak HM di http://akizeyek.blogspot.com/2014/04/hot-wajan-chicken-drum-stick.html, katanya harus direndem cuka biar empuk dan matang ayamnya.
Berhubung kemarin anak2 di rumahkan (bundanya kangen dan anak2 kurang sehat juga), jadi kita bertiga ublek2 dapur. Yang buat bareng anak2 sih donatnya, bunda buat ayamnya pas mereka tidur. Biar pas bangun tidur anak2 siap makan.

Yah daripada kelamaan ini nih resepnya (udah dimodifikasi dengan bahan yang ada)

Bahan:
1/2 kg paha ayam (dibagi 2 soalnya paha ayamnya besar)
2 siung bawang putih (diparut pake parutan keju)
Ketumbar bubuk
Garam
Cuka
Air es (pake es batu, harusnya pake telur tapi mau ngirit telur karena mau buat nugget juga)

Bahan tepung:
3 sdm tepung (pake tepung cakra untuk roti, adanya itu je)
2 sdm tepung beras
2 sdm tepung kanji
chicken powder

Cara Membuat:
Bersihkan ayam dan rendam dalam cuka (kira2 30 menit) dan cuci bersih.
Beri bumbu dan diamkan dalam kulkas (kira2 2 jam-an, nungguin anak2 tidur)
Setelah itu ayam masukkan ke adonan tepung, air es, tepung lagi sambil di remas-remas biar keriting.
Goreng dalam minyak banyak dan panas. Goreng sampai matang.
Karena mau nyetok juga, gorengnya gak sampai coklat2 banget. Jadi nanti kalo mau digoreng lagi gak gosong.
Oh iya disini harusnya pelapisnya pake putih telur. Tapi berhubung ngirit telur untuk buat nugget ayam juga makanya diganti air es, jadi air es plus es batu gitu deh. Katanya itu juga bisa buat ayam krispi. Gak tau deh, ngasal dan ngirit judulnya.

Alhamdulillah pas bunda lagi goreng ayamnya, Rayhankun bangun. Nangis cari ayah, terus bunda ajak goreng ayam. Bunda bilang, Rayhan yuk liat bunda buat ayam goreng McD. Dia langsung berhenti nangis dan habis dia makan satu porsi ayam dengan nasinya.
Lumayan gak kalah lah sama ayam goreng yang beli, dan yokatta ne... dalamnya empuk dan matang sempurna.

Hi hi belum ada gambarnya karena keburu habis dimakan sama Rayhankun dan ayahnya. Nanti kalo goreng lagi mudah2an bisa ada fotonya (masih ada stok di freezer).
Kebetulan nadira kurang suka yang goreng kayak gini. Jadi dia belum bisa menikmati dan masih mencari pola makan yang enak.

Monday, April 28, 2014

Rendang Dadakan

Biasanya kalo weekend paling suka ngajak makan di luar. Selain untuk variasi, anak2 mesti bosan di rumah seharian. Jadinya weekend adalah saat yang tepat untuk wisata kuliner.
Seperti hari ini kami pergi ke jejamuran. Berhubung anak2 tertidur dalam perjalanan, jadi terpaksa kita membeli dan dibawa pulang. Berhubung lagi kangen rendang ibu lampung, maka dipesanlah rendang jamur ala jejamuran. Sampai rumah, ternyata porsinya kecil bener.
Ya sudahlah dimakan aja posri segitu. Habis makan kok gemes ya sama nih rendang.
Akhirnya karena anak2 masih pada melek semua, berburulah bunda bumbu dapur di warung. Jujur selama ini masak bumbu andalan adalah duo bawang, gak pernah nyetok bumbu dapur komplit.
Ternyata 2 warung terdekat tutup semua, dalam suasana mendung beralihlah ke warung yang lain. Alhamdulillah ada yang buka juga. Dibelilah bumbu2 untuk buat rendang dadakan ini.
Ya namanya dadakan ya semua bumbu gak lengkaplah ya. Yang penting semangat buat rendang tidak boleh pudar he he... Eh itu baru bumbunya kepikiran gak ada daging atau jamur. Inget punya stok ayam ungkep di freezer. Dimasukin ajalah untuk tambah-tambah rasa ^_^

Prolognya panjang bener... Baiklah ini dia resep rendang dadakan ala bunda nara

Bahan:
6 potong ayam ungkep (jangan ditiru ya)
10 siung bawang merah
7 siung bawang putih
1 ruas jahe
1 ruas lengkuas
5 buah cabe merah (karena untuk konsumsi anak2 juga cabe gak banyak2)
1 bungkus bumbu rendang instan
Garam
Lada
Ketumbar
1500 ml santan (dari 4 bungkus santan instan bumas 95 ml)

Cara membuat:
Haluskan bumbu2 dan tumis sampai harum. Masukkan santan dan masak sampai kental. Kalo dah cukup kental dan sedikit berminyak, masukkan ayam. Masak sampai kekentalan yang diinginkan. Berhubung si ayah sukanya model kalio, jadi dimasak tidak sampai kering2 amat.


Rasanya jangan ditanya ya, puas bisa buat sendiri dan makan sebanyak2nya ^_^. Pokoknya tidak mengecewakan deh.... Oh iya sengaja gak pake kunyit biar warnanya gelap. Soalnya sering nyoba pake kunyit kayaknya warnanya kurang gelap gitu deh. Makanya kali ini nyoba skip kunyitnya. Dan skip bumbu2 yang lain juga. Tapi kalo butuh yang praktis ini bisa dicoba kok, dijamin bisa dimakan juga :D




Sunday, April 27, 2014

Bagaimana Rayhan belajar sesuatu

Rayhan-kun memasuki usia 2 tahun 10 bulan. Jujur sih, Rayhan sejak kecil sudah kenalan dengan yang namanya Ipad (terlepas dari sisi negatif gadget ke anak, mungkin saya lebih melihat salah satu sisi positifnya saja). Soalnya dulu kalo ayah bunda lagi dikejar deadline kampus, Rayhan dihibur dengan Ipad (biar gak ngerusuhi komputer ayah bunda). Dan disana juga gak ada TV, sekarangpun di Indonesia kami jarang nonton TV. Salah satu alternatif mainan Rayhan-kun selain mainan aslinya adalah ipad itu.
Sehingga di ipad sudah terdownload kartun2 atau tayangan anak2. Salah satunya adalah tayangan shimajiro. Sebenernya kami tidak sengaja ketemu tayangan ini ketika di Jepang. Selain mengajari cara sikat gigi, ada juga lagu2 yang diperuntukkan bagi anak2. Walaupun dalam bahasa Jepang, Rayhankun suka2 aja lihatnya. Apalagi lagu cho cho (kupu-kupu). Pernah tanpa sengaja dia nyanyikan lagu itu secara lengkap dalam bahasa Jepang yang terbata2.

Nah kaitannya tentang belajar sesuatu, tayangan shimajiro ngajarin bagaimana sikat gigi yang benar.  Ternyata cara belajar seperti itu membuat Rayhan-kun ingat gimana dia harus melakukan itu.
Saat mandi dan diajak sikat gigi, maka rayuannya kalo dia gak mau adalah
Bunda : Rayhankun, ayo sikat gigi
Rayhan: Ga mau...
Bunda: Rayhan inget gak tayangan Shimajiro yang sikat gigi? Gimana tuh....shuka shuka aaaa....(di youtube dialognya gitu), nanti giginya bersih loh kalo dah disikat.
Setelah dirayu2 baru deh mau sikat giginya.
Atau kalo sekarang dia lagi suka nonton Masha and Bear, kalo dia mogok sikat gigi, dialognya adalah `inget gak Masha yang suka makan permen giginya sakit karena gak sikat gigi kan? Baru deh dia mau menyikat giginya dengan bahagia.

Dan diakui atau tidak, Rayhan suka sekali belajar dari tayangan2 di youtube. Kami pikir selama itu positif kenapa gak. Walaupun beda bahasa, ternyata dia bisa juga memahami dari tayangan yang memang sangat kanak2 itu. Sampai saat ini kami belum menemukan tayangan dalam bahasa indonesia yang mengajarkan hal2 seperti itu. Karena ternyata itu sangat mengena sekali ke anak2, mereka mengingat dan kemudian bisa memperaktekkan. Sebenarnya memang ada banyak metode untuk mengajarkan sesuatu ke anak. Tapi untuk Rayhan saat ini mungkin itu metode yang paling mudah dipahaminya. Kayaknya anak2 memang cepat belajar dari lagu2.
Seperti di sekolahnya, tiap hari diberikan materi tentang do`a2 dan juga pelajaran yang lain dan diaplikasikan ke lagu. Sekarang tanpa sengaja kadang Rayhan mendendangkan lagu tersebut.

Sama seperti kita mengajarkan lagu2 nasional ke Rayhan-kun, dan juga lagu anak2 yang lain, ayah bundanya jadi sering konser menyanyikan lagu2 itu. Pokoknya jangan sampai deh Rayhan-kun malah hafal lagu2 dewasa di usianya saat ini, atau joget2 gak jelas di TV.
Alhamdulillah walaupun Rayhan ngomongnya termasuk telat karena dualisme bahasa, sekarang dia sudah lancar berbahasa indonesia, walaupun SP-nya masih suka kebalik2.
Yosh Rayhan-kun, Ganbarimashou....

Friday, April 25, 2014

Mereka berbeda....

Punya dua anak yang usianya berdekatan dan jenis kelamin berbeda ternyata memberi keasyikan tersendiri dalam mengamatinya.
Keduanya mempunyai tahap perkembangan yang berbeda dan juga kesukaan yang berbeda.
Rayhankun:
- Kalo makan mesti anteng, duduk manis, dan makan sambil bercerita
- Suka makanan yang tidak ada rasa, kalopun ada rasanya yang gurih atau bersantan kurang suka    apalagi spicy food.
- Melewati fase merangkak yang cukup singkat.


 Nadirachan:
- Kalo makan muter2, sedikit2, dan sedikit susah makan.
- Suka makanan yang cenderung `ada rasa`, suka opor, yng sedikit pedas dan berbumbu banyak
- Melewati fase merangkak yang ckup lama, akibatnya sekarang sudah luwes pegang pensil atau pulpen

Perbedaan mereka berdua yang unik cukup memutar otak bagaimana agar kekurangan dan kelebihan masing2 anak tidak menjadi pembanding. Karena bagaimanapun tiap anak itu unik. Bagaimana kita sebagai orang tua untuk mengarahkannya.

Sorekara, ganbarou...

One day when we pick up Rayhankun

Setiapa hari Rayhankun di KB maskam. Sebenernya jadwal Rayhan sampai jam 15.30 di sekolah. Cuma kalo dah jam 15.00, kelasnya jadi pindah ke bawah. Dan itu menempuh perjalanan yang melelahkan bagi Rayhan. Sebenernya kami berusaha menjemput Rayhan sebelum jam 3. Hanya kadang pekerjaan di kampus membuat kami telat menjemputnya.

Dan minggu ini rekor terbanyak kami jemput Rayhan ketika dia sudah berada di kelas bawah. Kalo sudah gitu moodnya Rayhan jadi ga bagus pas dijemput. Mungkin karena lelah ya jalan ke kelas bawahnya jadi dia capek.

Kalo sudah gitu kami harus berusaha menghiburnya agar moodnya kembali baik lagi. Pernah dijemput dia menangis sedih, atau muka cemberut. Kalo sudah gitu ayah bunda akan gantian ngajak ngobrol sampai Rayhan ceria kembali.

Bagaimanapun kami berusaha agar2 anak2 selalu merasa bahagia saat pergi dan pulang ke rumah. Biasanya ada bonus untuk anak2, entah itu beli singkong keju atau es krim kesukaan mereka. Biasanya sih cukup dengan saling cerita, mood Rayhan sudah kembali lagi.


Friday, April 11, 2014

Tak sempurna

Mungkin aku tak sempurna sebagai seorang ibu. Mungkin juga aku tak sempurna menjadi istri. Karena tak ada yang sempurna dari seorang manusia biasa. Sebagai ibu bekerja dengan dua balita tanpa art, rasanya berat mengerjakan banyak hal. Tapi aku selalu ingat bahwa ketika kita kerjakan semua dengan cinta maka tak ada kata berat. Walau kadang lelah melanda, saat tengah malam si kecil membutuhkan, aku harus bisa tetap melayani. Pernah suatu hari sampai tengah malam kupersiapkan bahan kuliah. Baru mau mapan, si bungsu bangun. Seperti biasa mengajak bermain, minum susu. Butuh waktu yang lama untuk bisa membuatnya tidur kembali. Menjelang subuh baru si kecil tertidur. Sambil menunggu subuh, kutunaikan ibadah kepada-Nya. Usai subuh kurencakan berbaring sebentar. Baru selesai kutunaikan solat subuh si kakak mencari sosok bundanya. Yah batal deh mau berbaring. Akhirnya kupeluk si kakak yang sudah terbangun.
Seperti biasa kutanyakan mau apa. Ternyata dia mau makan alias sarapan. Berarti saatnya memasak sarapan untuknya. Berbagai macam aktivitas harus diselesaikan sampai kami siap untuk berangkat ke kampus. Tsukareta ne...demo tanoshikatta desu....
Anak2 kenyang sebelum berangkat ke penitipan dan mereka dengan gembira pergi ke penitipan. Kupasrahkan semua pada Ilah yang Maha Penyayang, semoga senantiasa menjaga buah hatiku.
Kujalani aktivitas menjadi pendidik di almamaterku.
Cinta yang membawaku sampai ke titik ini. Cinta pada sang Rabb yang membuatku mampu menjalani ini semua. Berharap setiap perbuatan menjadi amal kebaikan.
Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil quulub...Ya Allah sesungguhnya hati ini telah berhimpun cinta pada-Mu...jagalah cinta kami hanya karena-Mu semata. Bukan untuk dinilai orang lain, bukan untuk mengharap pujian dari hambaMu yang lain. Sesungguhnya hanya Engkau yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu.


Tuesday, April 1, 2014

During a year in Indonesia...

Alhamdulillah, tidak terasa sudah genap setahun kami kembali ke tanah tercinta. Masa adaptasi yang tidak mudah bagi kami sekeluarga. Terutama bagi anak2 yang harus menyesuaikan makanan, lingkungan dll.

Alhamdulillah semuanya sudah punya aktivitas sendiri2. Maksudnya bunda dan ayah sudah aktif mengajar di kampus dan anak2 juga berada di playgroup masing2. Alasan memilih menitipkan anak dibanding mencari orang menjaga melalui proses panjang. Tidak mudah, tapi melihat kondisi yang sepertinya akan lebih baik jika anak dititipkan membuat kami mengambil keputusan ini. Karena dengan membayar seseorang secara pribadi, tentu kita harus melihat siapa yang merawat anak kita. Karena otomatis anak akan seharian bersama2 dengan orang tersebut. Banyak faktor yang membuat kita akhirnya memutuskan untuk lebih baik menitipkan anak. Dan berharap waktu2 di luar itu bisa dimanfaatkan sebaik2nya dengan anak2.

Kerjasama dalam keluarga apalagi tanpa bantuan asisten rumah tangga mutlak diperlukan. Karena otomatis semua pekerjaan rumah menjadi tanggung jawab bersama. Mulai dari memasak, mencuci dan beres2 semua harus dikerjakan sendiri. Tidak mudah memang mengingat semuanya harus dikerjakan sendiri. Tapi bukan tidak mungkin juga kan...

Terbiasa tanpa asisten dalam rumah membuat kami juga lebih mandiri. Pengennya anak2 juga terbiasa dengan kondisi ini. Yang mungkin memakan waktu yang tidak sedikit adalah memasak. Walaupun sibuk di luar, harapannya anak2 tetep dapat menikmati makanan rumah dan tidak terbiasa dengan jajanan di luar entah itu camilan atau makanan besar mereka.

Karena sebaik dan semahal apapun makanan di luar tetep makanan rumah jauh lebih baik dibanding makanan instan. Dan Rayhan dan Nadira mudah2an terbiasa dengan makanan rumahan dari kecil. Itu kenapa kadang walaupun lelah bunda berusaha buat camilan atau stok untuk mereka sangu ke playgroup. Alhamdulillah walaupun di awal tinggal di Indonesia Rayhan susah sekali beradaptasi, akhirnya dia jadi terbiasa dengan makanan disini. Walaupun bunda masaknya sangat2 simpel, tanpa banyak bumbu. Alhamdulillah Rayhan tetep bisa menikmati. Makanan kesukaannya saat ini adalah tempe dan sayur. Sayur apa saja, kadang kalo gak sempat dimasak, bunda cuma rebus dan kasih kuah rebusan saja Rayhan sudah mau makan.
Karena kesukaannya tempe bunda jadi lebih berusaha untuk berinovasi dengan tempe yang murah meriah ini.

Harapannya walaupun nanti bunda tambah sibuk, bunda tetep pengen bisa memasak untuk anak2. Kebiasaan kecil yang membuat mereka teringat masakan bunda (walau gak enak) he he....
Hanya bisa terus berdoa semoga Allah senantiasa memberikan kesabaran dan juga kekuatan kepada bunda untuk bisa membesarkan anak2 dengan penuh cinta. Mengajarkan mereka untuk mencintai Rabb-Nya. Mengajarkan mereka untuk mencintai bangsanya (walau mereka gak lahir disini).
Mencoba untuk menjaga mereka dari pengaruh buruk tv (makanya berusaha untuk gak tv mania).
Bismillah...semoga Allah memudahkan semuanya.



Friday, March 28, 2014

Wafel Jepang

Rasanya kangen dengan wafel maneken stasiun Ikoma. Dulu pernah nyoba resep Dian, katanya sih mirip2 dengan wafel ikoma. Tapi kok tetep ada yang gak pas.
Kemarin nyoba lagi dengan resep yang sama cuma modifikasi bahan aja.
Tetep ada yang gak pas juga sih (gak mirip banget dengan wafel Ikoma), tapi so far good lah...
Rayhan aja sarapan ini habis banyak.

Bahan:
80 gr tepung protein rendah
60 gr tepung protein tinggi
7 gr ragi instan
1 telur
50 gr butter (aslinya harusnya dicairkan)
15 cc whipped cream (gak pake)
30 cc susu cair
25 gr gula coklat
30 gr gula kubus

Cara membuat:
Semua bahan dicampur di dalam bread maker. Diamkan sampai mengembang.
Bentuk bulat dan diamkan lagi. Bakar dengan cetakan wafel.

Berhubung belum sempat moto wafelnya, keburu habis. Kali ini gak ada gambarnya dulu.
Masih penasaran utik2 nih resep biar mirip dengan wafel maneken ikoma.


Monday, March 10, 2014

Pizza homemade ala Rayhan

Hari sabtu kemarin sempat buat pizza. Untuk cemilan pagi Rayhan dan Nadira. Kebetulan ayah harus ke polres dan bunda mencari cara agar Rayhan punya kegiatan. Akhirnya buat pizza, kebetulan minggu lalu sempat beli keju mozarella (deuh berasa mahalnya se-ons 16rb). Punya sosis juga yang dibeli di tbk intisari (lebih enak dibanding sosis biasanya).
Seperti biasa search adonan pizza yang praktis. Ketemu blog-nya bunda riecke. Ini dia resepnya kemarin.

Bahan roti pizza:
200 gr tepung protein tinggi
50 gr tepung protein sedang
5 gr ragi instan
1.5 sdm olive oil
125 ml air

Toping:
Saus spaghetti bolognese
Keju mozarella
Keju cheddar
1 sosis
Mayonese

Cara membuat:
Masukkan semua bahan roti pizza ke breadmaker. Setelah selesai langsung angkat. Gak pake fermentasi karena Rayhan sudah pingin makan.
Tipiskan di loyang segiempat. Ini juga pilihan Rayhan pengen pizzanya kotak.
Beri olesan saus spaghetti, sosis iris, keju cheddar, keju mozarela dan juga mayonese. Panggang dalam oven kira2 200 dercel (termometer rusak jadi dikira2) selama 15 menit.

Eh pas pizza mateng, ayah juga pulang. Jadilah kita berempat menikmati pizzanya dan langsung habis. Dah kenyang pada tidur deh....
Gampang dan juga gak pake mahal ^_^ (bahannya masih ada untuk buat pizza lagi besok2)


Bakpau isi ayam jamur dan ubi

Lagi suka buat bakpau tapi dengan resep yang berbeda. Hari minggu adalah waktunya nyantai di rumah dan menikmati waktu bersama anak2. Pengen buat bakpau mumpung ada ubi dan juga ayam.
Kali ini menggunakan resep yang berbeda dari kemarin. Sekalian buat cemilan untuk anak2 dan ayah. Pokoknya judulnya try to make homemade food deh.

Bahan I:
250 gr tepung terigu protein sedang
150 ml air
1 sdm ragi instan

Bahan II:
150 gr tepung terigu protein sedang
50 ml air
50 gr gula pasir
5 gr baking powder
garam secukupnya

Isian ayam:
250 gr ayam cincang halus
2 bungkus jamur, cincang kasar.
3 siung bawang putih, cincang halus
2 batang daun bawang, iris halus
Garam
Gula putih
Tumis bawang putih, masukkan daun bawang dan tumis sampai harum. Masukkan ayam cincang dan aduk rata. Tambahkan air secukupnya sampai ayam berubah warna. Masukkan jamur dan aduk sampai rata. Masukkan garam dan bumbu lain. Masak sampai matang dan air menyusut. Tambahkan sagu kira2 1 sdm untuk mengentalkan. Sisihkan.

Isian ubi:
200 gr ubi biasa kukus, haluskan
30 gr gula putih
30 gr margarin
Campur bahan isian ubi jadi satu.

Untuk membuat bakpaunya: Campur bahan I dan diamkan sampai 30 menit. Setelah 30 menit, kempeskan dan masukkan bahan II. Aduk dengan bread maker. Angkat jika adonan sudah kalis. Dan bentuk bulat sebanyak 25-30 gr. Diamkan 30 menit. Beri isian ayam atau ubi, diamkan selama 30 menit. Kukus selama 15-20 menit.

Alhamdulillah untuk bakpau yang ini Rayhan doyan banget sampe habis 3 biji pas baru matang. Tapi doyannya yang isian ayam. Sama kayak ayahnya yang langsung habis 4 biji (tepok jidat).
Alhamdulillah hari ini bakpaunya untuk sangu anak2. Dan sempat dimakan Rayhan di bis dalam perjalanan ke sekolah.

Selamat mencoba.

Pastel isi ayam

Buat pastel dalam rangka memenuhi permintaan ayah. Jujur pegel buat kulitnya karena harus gilingin sendiri.


Cheddar cheese bun

Buat roti keju untuk ikutan NCC cheese week.


Bakpau isi ubi ungu dan keju

Ini resep bakpau dari FB pena nusantara. Walaupun suka buat roti ini resep bakpau pertama yang kubuat. Penasaran pertama, kedua karena cuma dikukus. Sekalian memanfaatkan kukusan Tupperware yang praktis itu.
Ternyata gampang juga dan tidak perlu telur dalam pembuatannya. Masuk bread maker, bentuk dan kukus deh....

Ini dia resepnya dari pena nusantara ala Mbak Rosy

Bahan I:
200 gr tepung terigu protein rendah
50 gr tepung Tang Mien (gak pake, pake tepung biasa aja
50 gr gula halus (gula biasa)
15 gr susu bubuk
3 gr Baking Powder
6 gr ragi instan

Bahan II :
140 cc air dingin (cuma pake sekitar 120 ml)

Bahan III :
35 gr mentega putih (pake merry whip)
3 gr garam halus






Isian:
150 gr ubi ungu kukus, haluskan.
25 gr mentega
25 gr gula pasir
garam secukupnya

Cara membuat:
• Campur semua bahan di bread maker dengan mode melon pan. Angkat setelah adonan kalis.

• Timbang adonan sebanyak 30gr, bulatkan hingga rapi. Istirahatkan selama kurang lebih 30 menit.
• Setelah di istirahatkan, ambil adonan dan tipiskan dengan menggunakan rolling pin untuk mengeluarkan gas dari adonan. Tipiskan adonan, beri bahan isi, bulatkan atau bentuk sesuai selera. Letakkan di paper cup untuk adonan yang sudah dibentuk. Istirahatkan kembali selama sekitar 20 menit hingga mengembang.
• Panaskan kukusan hingga air mendidih. Kukus bakpao kurang lebih 20 menit.


Untuk isiannya: Campur semua bahan dan bentuk bulat-bulat.

Ini dia bakpau ala bunda Nara (Nadira Rayhan)


Here we are in Indonesia...

Sudah hampir setahun pulang ke indonesia. Alhamdulillah anak2 sudah mulai beradaptasi dengan baik. Rayhan juga makannya sudah normal, Nadira juga sudah menemukan daycare-nya. Juga ayah bunda sudah aktif mengajar di kampus. Lama juga gak nge-blog. Maklum internet disini kan tidak seperti di Jepang dan juga malas mengisinya lagi ^_^...
Tapi sekarang mau diaktifkan kembali sekalian ngumpulin resep2 dari hasil memasak di Indonesia yang tentu saja harus menyesuaikan dengan bahan2 yang ada di sini.
Yuk...yuk semangat. Semester baru, walaupun banyak jadwal kuliah dan nyoba riset lagi. Mau nyempetin ngisi blog lagi ah....