Diambil dari http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/26/perlukah-membuka-sms-di-hp-pasangan-kita/
“Bang sms siapa ini bang / Bang pesannya pake sayang sayang…” Lirik
lagu ini sangat familiar di telinga kita, menggambarkan banyaknya
kejadian perselingkuhan lewat teknologi sms. Kenyataannya, teknologi
komunikasi dan informasi telah membuat segalanya menjadi lebih mungkin
dan lebih mudah, termasuk dalam menjalin hubungan dengan orang ketiga di
dalam rumah tangga.
Handphone (HP) saat ini sudah menjadi barang publik. Anak-anak sekolah
SD saja sudah memegang HP dan berkomunikasi dengannya. Selain persaingan
harga HP yang cenderung semakin murah, ditambah dengan tawaran paket
berbicara, sms, email, chatting yang juga semakin murah. Dampaknya,
demikian mudah berkomunikasi dan demikian mudah pula terjadi interaksi
dengan semua kalangan.
Tidak jarang, dari komunikasi lewat HP inilah bibit asmara berkembang
menjadi perselingkuhan yang merusak kehidupan rumah tangga.
“Saya sangat kaget ketika tidak sengaja membaca isi sms di handphone
suami saya. Astaghfirullah, isinya kalimat-kalimat mesra dengan seorang
wanita. Betapa hancur hati saya”, kata Tina sambil menangis di depan
seorang konsultan. Rupa-rupanya selama ini sang suami memiliki hubungan
hati dengan seorang wanita, yang baru diketahui Tina tanpa sengaja.
Selama ini ia demikian mempercayai sang suami. Tidak pernah ia merasakan
ada sesuatu yang berbeda darinya, maka Tina tidak pernah menyimpan
perasaan curiga. Tina tidak pernah menengok isi HP suaminya, karena
baginya tidak ada keperluan untuk melakukan tindakan seperti itu. Namun
malam hari itu ada sesuatu perasaan yang menggerakkan hatinya. Tanda sms
masuk ke HP suami terdengar beberapa kali. Tiba-tiba ia ingin melihat
isi sms tersebut, padahal belum pernah hal itu dia lakukan selama ini.
Betapa terkejut hatinya membaca isi sms yang sangat mesra. Semakin
penasaran, Tina melacak pesan-pesan sebelumnya, dan ternyata sangat
banyak tersimpan di HP suami. Rupa-rupanya ada seorang wanita yang
sangat istimewa sedang menjalin hubungan cinta dengan suaminya. Tentu
saja, terbakarlah rasa cemburu Tina.
Tidak mungkin hubungan itu baru saja terjadi, pasti sudah cukup lama
sehingga menimbulkan suasana yang sangat mesra di antara mereka berdua.
Setelah melalui pertengkaran hebat dengan suami, akhirnya Tina
mengetahui bahwa hubungan khusus dengan wanita itu sudah berjalan lebih
dari setahun.
“Apakah ibu tidak melihat tanda-tanda sebelum ini ? Misalnya ibu merasa
ada tingkahnya yang berbeda dari sebelumnya”, tanya konsultan.
“Saya memang sedikit menyimpan perasaan kekhawatiran, namun saya tidak
menemukan bukti dan tanda yang tampak darinya selama ini”, jawab Tina.
Sungguh aneh, bahwa hubungan hati suami Tina dengan wanita itu sudah
berjalan lebih dari satu tahun, namun tidak dirasakan gejalanya oleh
Tina. Padahal mereka hidup bersama dalam satu rumah tangga, hampir
setiap hari bertemu dan berkomunikasi sebagai suami isteri. Semua tampak
biasa saja, seperti tidak ada gejala yang berbeda.
Sama seperti yang dialami oleh Ardi. Dadanya seperti mau meledak saat
membaca isi pesan sms yang masuk ke HP isterinya. Selama ini ia tidak
pernah membuka –dan tidak tertarik– untuk mengetahui isi sms yang ada
di HP sang isteri. Namun malam itu ia iseng membuka-buka isi HP isteri
tercinta, dan betapa kaget membaca banyak pesan sms yang sangat mesra
dari seorang lelaki.
Ardi bertambah penasaran malam itu. Saat isterinya sedang tertidur
pulas, ia bongkar semua isi pesan singkat dan pesan gambar yang
tersimpan di HP sang isteri. Mendidih rasanya darah Ardi, dadanya
berdegub dengan kencang membaca pesan-pesan yang masih tersimpan di HP
tersebut. Jelas sekali isterinya tengah menjalin perselingkuhan dengan
seorang lelaki yang telah beristeri.
Bertambah kaget lagi Ardi, saat mengetahui bahwa lelaki yang
berselingkuh dengan isterinya itu adalah teman dekat Ardi sendiri. Tidak
pernah menyangka selama ini, hubungan yang sudah sedemikian dekat dan
baik dengan teman tersebut dikhianati. Tega sekali teman dekat ini
berselingkuh dengan isterinya, sesuatu yang tidak masuk di akal Ardi
sama sekali.
Mengambil pelajaran dari kisah sedih Tina dan Ardi di atas, ada
pertanyaan yang menggelitik, “Perlukah membuka sms yang masuk ke HP
pasangan kita ?”
Pertanyaan ini pernah saya lontarkan dalam sebuah kelompok diskusi
kecil, terdiri dari delapan orang suami. Jawaban mereka sangat beragam.
Ada yang berpendapat, tidak perlu. “Isi sms adalah hak privasi kita,
maka pasangan kita tidak perlu membuka dan mengetahui apa saja isi sms
yang ada di HP kita. Yang penting harus saling percaya”, jawab seorang
suami.
Ada yang berpendapat, perlu tapi sesekali waktu saja. “Ini untuk saling
menjaga dan mengingatkan antara suami isteri, agar tidak ada rahasia di
antara kita”, kata seorang suami.
Ada pula yang berpendapat, sesuai kesepakatan antara suami dan isteri
tersebut. “Kalau suami dan isteri sepakat untuk saling melihat isi sms,
maka berarti HP kita harus bisa diakses dengan mudah oleh pasangan kita.
Kalau bersepakat untuk tidak saling melihat isi sms, harus saling
percaya dan tidak saling curiga”, jawab yang lain lagi.
Saya sendiri merasa tidak perlu menyeragamkan jawaban atas pertanyaan
tersebut. Karena “membuka isi sms di HP pasangan kita”, itu sesuatu yang
sangat teknis. Yang sangat diperlukan oleh suami isteri adalah suasana
saling menjaga, saling menasihati, saling memperhatikan, saling
memahami, saling terbuka, saling mempercayai, dan saling menguatkan
dalam kebaikan. Keseluruhannya dilakukan karena dorongan cinta dan kasih
sayang kepada pasangan.
Terserah kita, apakah mau melihat isi sms di HP pasangan kita atau
tidak. Karena ini terlalu teknis. Namun yang terpenting, jangan cuek
terhadap kondisi pasangan, jangan saling membiarkan, jangan saling
mengkhianati, jangan saling menutup diri, jangan saling menjauhi, jangan
saling membenci.
Jadikan hubungan dengan pasangan menjadi sesuatu yang paling indah dan paling berharga dalam kehidupan anda.
nDalem Mertosanan, 26 September 2011
(Nita dan Ardi, hanya nama rekaan saya. Bukan nama sebenarnya)
No comments:
Post a Comment